Saya, setelah ikut JEC kemudian sejak 1975 hingga 1984, dilibatkan dalam transformasi TELKOM, yaitu dari semula padat karya menjadi padat teknologi melalui proyek otomatisasi sentral disebut Proyek Telekomunikasi Nusantara, hasilnya mulai terasa diera 80-an yaitu peningkatan produktivitas pegawai yang sangat besar yang membikin operasi perusahaan menjadi efisien”
Saat itu saya sebagai staf Pinbagpro (Bpk. Aif Syarief K BcTT, kini beliau 80 thn dan masih sehat namun dalam keadaan buta) telah dilibatkan sejak A hingga Z (mulai survey ‘coper center, pembebasan tanah, civil work, konstruksi dan instalasi, testing dan acceptance test serta seremonial peresmian 21 STO).
Selanjutnya saya sbg staf UTEKPON Biro DTel III diberi tanggung jawab atas kelancaran operasi hasil2 pembangunan tersebut termasuk mempersiapkan kompetensi para ex operator ADK 513 sebelum ditugaskan di STO.
Banyak kenangan mejengkelkan sekaligus menggelikan, seperti operator yang walau sudah ikut kursus CD, namun saat PLN mati dia dari luar ruang genset melalui jendela menggunakan tiang bendera utk menekan ‘tombol Genset ON’ pad apanel.
Setelah itu lari terbirit-birit manakala dengar raungan Genset 50 KVA. Kini setelah pensiun hal2 itu tidak menjengkelkan lagi melainkan menjadi ‘kenangan indah’ yang sulit dilupakan. (Cerita ini saya dedikasikan dan sebagai tanda terimakasih untuk Almarhum Bpk Noertjahjo BcTT dan Bpk Aif Syarief K BcTT; (Pan Supandi)-FR
