Psikologi

Wisata 4T ke Yogya

Setelah kompak dan berhasil panjat tebing ke beberapa lokasi, Grup 4T pensiunan Lansia P2Tel mengusulkan pelesir ke Jogya, setelah lebaran. Juga Wisata Merapi, petilasan mBah Marijan. Mengenang ketulusan, kearifan, kesetiaan kepada tugas dan ketaatan beribadah. Ada bekas rumah, ada bekas mesjid dan kendaraan hangus. Puncak Merapi bisa dinikmati dengan berjalan l.k. 3,5 km. Medannya tidak seberat Tangkuban Parahu.

Ullen Sentallu : Melihat budaya asli Jawa, mengenal lebih dalam kehidupan keseharian puteri keraton yang cantik jelita dengan fashion di jaman itu, termasuk surat pribadi mereka. Sebagian lokasi museum di bawah tanah, untuk mempertahankan keaslian kerimbunan hutan.

Wisata ke kebun salak : Silahkan metik sendiri dalam suasana yang lebih santai dan diakhiri dengan makan nasi gudeg beserta dawet ayu. Camilan beberapa produk penganan yang berbahan baku
salak. Salak boleh dipetik sesenang kita, tentu setelah ditimbang di bayar.

Gua Pindul : Sepanjang 350 meter atapnya penuh hiasan staglatik. Yang unik dan belum pernah ada di dunia (setidaknya saya belum pernah mendengar dan melihat) pelancong tiduran diatas ban
truck besar yang sudah diberi pengaman dan mengambang di aliran sungai yang tenang.

 

Sekalipun aman, pelancong tetap harus memakai pelampung. Kreativitas orang Yogya memang, sungai dibendung agar tinggi air stabil dan tenang. Pemandu bersertifikat dan saran saya rombongan dipecah, satu pemandu untuk 4 atau 5 anggota 4T agar nyaman.

Pantai Indrayani :  Yang indah atau pantai Poh Tunggal, dengan pasir putihnya dan bila surut kita bisa berjalan jauh ke tengah. Konon (ceritanya, saat saya survey tidak berhasil sampai kesana, hujan lebat, jalan licin) di Pantai Poh Tunggal kita bisa berenang, kalau ini benar ini betul-betul istimewa
karena hanya segelintir pantai Selatan di pulau Jawa yang boleh di renangi.

Wisata Kuliner yang bisa di jajagi,
Makan siang di Warung mBah Carik,Kaliurang. Carik atau sekretaris desa bukan jabatan organik tapi jabatan hadiah dari Sri SUltan untuk abdinya yang setia. Mencicipi salah satu khasnya adalah Jadah Tempe kesukaan Sri Hamengkubuwono IX dan bakmi godognya (kalau saya tanpa telur)

Gatot, Tiwul khas Wonosari, kalau kita ke pantai Selatan. Penyajian dalam besek kecil yang lucu dan cocok untuk camilan di perjalanan. Juga Bobor ikan Gabus, wader atau belut. Udang kali. Sangat lezat, di daerah Tempel. Kebetulan sudah saya test ke anggota P2Tel dari Bandung, suami istri menyantap bobor Kuthuk (Gabus), urap daun papaya dan gudeg licin tandas.

Bakmi Jawa, banyak tempat selain di Kadin yang kesohor, antara lain mBah Dumuk di Sleman yang sudah puluhan tahun berdiri. Ada lagi Soto ayam tak terhitung banyaknya di Jogya, salah satu yang
banyak cabangnya adalah Soto Ayam Kadipiro, satu lagi di Stadion Kridosono hanya jendela waktu bukanya terbatas.

Plus ada Gudeg, wah saya sulit menunjukan mana warung Gudeg yang tidak enak. Masih berani dengan Sate kambing tengkleng, yang sujennya dari kawat jari-jari motor. Tentu ini bagi 4T yang masih belum bermasalah dengan tekanan darah, asam urat dan kolesterol. Satenya empuk dengan
bumbu kecap.

Tentu jajanan Jogya seperti Bakpia dll, bukan tujuan khusus, sambil lewat kita melihat tempat langsung proses pembuatan Bakpia yang terkenal itu. Last but not least, kita bisa mencoba warung makan Sabar Menanti, di kalangan TELKOM warung ini terkenal “dibesarkan” pak Cacuk.

 

Pada saat warung ini masih sederhana, pak Cacuk pernah menyumbang untuk membetulkan
dinding bambu yang berlobang dan hampir roboh. Kini warungnya menjadi besar, makanannya enak-enak. Yang terkenal adalah dawetnya dan Pecel Lele yang disajikan dengan lalapan yang
lengkap. (Sadhono Hadi; Creator of Fundamen Top40; Visit http://fundamen40.blogspot.com)-FR

 

Tambahan :

Jangan lupa sholat di Masjid Syuhada yang didirikan untuk mengenang jasa Pejuang Kemerdekaan RI. Pemberi nama masjid dari Bung Karno. Letaknya di kawasan Kotabaru. Lokasi sangat mudah dicapai dan dikujungi.

 

Konon 17-8-1950 di-tetapkan kiblat lokasi-nya. Pd 23-9-1950 peletakan batu pertama oleh Ingkang Sinuhun HB IX. Pd tgl 20/9/52 seluruh bangunan selesai dan diresmikan. Pd tgl 26/09/52 Sholat Jum’atan pertama dengan Imam & Khatib Muhammad Natsir dan hadir Wapres RI Muh. Hatta.
Arsitektur Masjid Syuhada mengandung berbagai kombinasi aritektur, komplit. Arsitektur Jawa (candra sengkala), Persia dan angka-angka pesona. Konon tangga masuk 17 anak-tangga. Masjid memilik 20 jendela melambangkan 20 Sifat Allah SWT. dst.dst.

Sebenarnya di Yogyakarta ada 4 (empat) masjid yg bagus & bersejarah – yaitu

(1): Masjid Kota Ghede (masjid tertua di Ngayogyakarta, didirikan Sultan Agung tahun 1640-an, corak arsitektur jawa dan Hindu-Buddha);

(2): Masjid Gedhe Kauman (didirikan 18tahun setelah Perjanjian Gianti 1755 oleh Sultan HB-I (P.Mangkubumi);

(3): Masjid Syuhada di Kotabaru Yogyakarta (sudah disinggung diatas) dan terakhir

(4): Masjid Kampus UGM – arsitektur jawa, modern, berbahan dengan mutu terbaik, dibangun 1998 .

Selamat ber-wisata di Negeri Yogyakarta, (ThW)-FR

Catatan Redaksi :

Sekedar mengingatkan para peserta yang umumnya Lansia, tidak gampang tergoda dengan membatasi “Oleh-oleh Camilan yang menggoda”. Marilah kita selalu ingat “Selalu verparadigma sehat-(FatchurR)

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close