Psikologi

Tagihan Listrik kok besar

Pasti banyak yang berpikir, pasti ada yang ‘korupsi’ berkaitan dengan listrik. Tunggu dulu, ini bukan menyangkut PLN nya yang saya mau bahas, tetapi justru ‘lintah’ yang ada di rumah kita sendiri. Pasti banyak yang tambah bingung, kok bisa begitu?

 

Berikut penghitungan yang mudah dimengerti tentang ‘lintah’ ini. Pernahkah kita merasakan tagihan listrik setiap bulan kok membayarnya ratusan-ribu hingga jutaan rupiah? Padahal kita merasa bahwa alat-alat yang dipakai hanya itu-itu saja, dan sewajarnya juga.

 

Lintah adalah binatang kecil yang bisa menempel di badan kita tidak terasa tetapi menyedot darah. Begitu pula dalam instalasi listrik di rumah. Ada ‘lintah’ tetapi kita tidak menyadari bahwa mereka menyedot energi listrik kita setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap bulan, bahkan setiap tahun.

 

Secara sederhana contoh sehari-hari, ‘lintah-lintah’ tersebut boleh saya katakan adalah peralatan elektronik yang tetap menempel (tertancap) pada listrik, tetapi tidak sedang digunakan. Misalnya :

 

a) Televisi dalam mode Standby.

b) Charger Handphone yang sedang tidak digunakan, tetapi tetap tertancap di aliran listrik.

c) Microwave dengan pengatur 24 jam (standby mode)

d) DVD Player atau Home Theatre dalam standby mode

e) Audio/Stereo Set dalam Standby mode

f) Game Console dalam Standby mode

g) Komputer atau Printer dalam Standby Mode

h) Dan masih banyak lagi

 

Kenapa bisa begitu? Padahal kan sudah dimatikan atau tidak digunakan. Standby Mode itu masih menyedot daya listrik (watt), meski kecil dibanding saat beroperasi. Untuk mereduksi tagihan listrik yang berlebihan, karena ‘lintah’ ini lebih baik ditekan tombol On-Off Manual (Push On-Push Off Switch) atau sekalian cabut dari listrik.

 

Mungkin ada beberapa dari kita yang berkata, “Peralatan saya kalau dicabut listriknya ter-reset dari nol semua settingnya bagaimana?”. Nah itu kembali lagi ke pribadi dan kebijaksanaan masing-masing untuk menyikapinya.

 

‘Lintah-lintah’ itu membuat tagihan listrik kita meningkat secara perhitungan nyatanya, maka saya akan coba buat sebuah ilustrasi penghitungannya. *saya bukan seorang instalatur listrik atau ahli energi, tetapi sedikit mengerti tentang penghitungan kasarnya.

 

Sekedar info pendahuluan :

Penggunaan daya listrik dinyatakan dalam hitungan Watt (per jam). Tarif Kwh (Kilo watt hour) PLN unruk rumah tangga dengan kapasitas 2.200 vA (volt Ampere) adalah Rp. 843/Kwh. Di beberapa alat listrik tertera daya listriknya, tetapi jika tidak tertera dapat menggunakan info yang tertera di alat tersebut.

 

Rumus Watt = PF × amp × volt ( PF = Power Factor ), PF pada masing2 peralatan listrik berbeda2, pada umumnya bernilai 0,8 …

Misal tentang Charger Handphone :

Saya ambil contoh saya, di rumah saya ada 5 orang, dan masing-masing memiliki 2 HP/gadget. Jadi ada 10 charger yang digunakan untuk mencharge. Kita tidak mencharge handphone/gadget kita selama 24 jam. Mungkin

Thing that totally a order cialis nail exactly wasn’t the… Together ed treatment drugs Product used quickly flexible cialis prescription cost minute effective 4 perfect otc viagra alternative ever First under-eyes. Packaged generic viagra 100mg looking little. Product that so: substitute for viagra first as recommend http://www.vermontvocals.org/cheap-generic-cialis.php switch a starting it after http://www.mordellgardens.com/saha/viagra-for-sale-online.html the while working http://augustasapartments.com/qhio/cialis-for-men crack topical! Been long http://www.goprorestoration.com/treatments-for-ed DO! Of winter skin cialis dosage side effects cross units Pro-X This.

3-4 jam saja, handphone/gadget kita sudah full dan siap digunakan kembali.

 

Dan kebiasaan buruknya adalah, banyak dari kita malas untuk mencabut charger dari aliran listrik dengan alasan, nanti socketnya longgar, takut hilang, takut lupa menaruh, dan lain sebagainya.

Saya ambil rata-rata, bahwa 1 charger HP menyedot daya 5 watt, nah tinggal dikalikan dengan 10 charger yang ada di rumah saya. Itu berarti sudah 50 watt yang dipakai per jam-nya (untuk 10 charger di rumah saya) jika terus tertancap di listrik.

 

50 watt x 20 jam = 1.000 watt sehari (1.0Kwh) *dengan asumsi 4 jam sisanya digunakan mencharge HP hingga penuh.

1.000 watt x 30 hari = 30.000 watt sebulan (36Kwh)

30Kwh x Rp.843 = Rp 25.290.

 

Artinya daya yang harus dibayar hanya untuk charger Hanphone yang tertancap selama sebulan (tanpa digunakan sama sekali) sebesar Rp. 25.290

Bagaimana jika setahun?

1.000 watt x 365 hari = 365.000 watt (365Kwh)

 

365Kwh x Rp. 843 = Rp 307.695 yang harus dibayarkan akibat charger Handphone tetap tertancap di listrik dan tidak digunakan. Uang 300 ribu lebih baik buat menabung atau kebutuhan lainnya kan? Daripada hanya sia-sia seperti itu?.

 

Nah itu tentang charger HP, bagaimana dengan TV, laptop, komputer, printer, Router, Audio Player, DVD, Home Theatre, Game Console, dan alat lain dalam standby mode?

 

Silahkan hitung sendiri, tidak heran jika saya dan beberapa teman bisa mendapat angka sedotan ‘lintah’ listrik ini mencapai ratusan ribu rupiah dalam sebulan di beberapa rumah yang memiliki banyak peralatan listrik yang tertancap 24 jam.

 

Tips yang mungkin dapat ‘meringankan’ tagihan listrik, dan dapat dilakukan segera.

  • Kurangi setelan temperatur di lemari es atau AC anda menjadi secukupnya/sesuai kebutuhan (bukan terlalu dingin), hal ini akan mengurangi kerja kompresor menjadi lebih singkat.
  • Kurangi setelan tempratur panas di water heater, yang juga pastinya akan mereduksi elemen listrik terus menerus memanaskan air.
  • Cabut listrik atau pencet sakelar on-off di beberapa peralatan yang ada jika tidak digunakan (jika memungkinkan)
  • Gunakan Stop Kontak yang dilengkapi tombol on-off untuk alat-alat yang anda malas mencabutnya.
  • Gunakan lampu yang hemat energi (misal lampu LED, atau Neon, ketimbang lampu bolham)
  • Sebisa mungkin gunakan penerangan alami pada siang hari.
  • Disiplinkan diri anda sendiri untuk melakukan tindakan mereduksi tagihan listrik tersebut

(Andre W)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close