Dua hari setelah liburan, poliklinik PN pagi itu penuh pasien sementara beberapa dokter lagi cuti. Namun ada hikmahnya, ketemu sobat senior pak Sugandi, BcTT/pak P. Sunardi Silahadi, BcTT dan cukup waktu berbincang nostalgia. Pak Gandi ngurusin nyonya yang sudah beberapa bulan home care terkena stroke, nggak sempat ngabari karena hp hilang kecopet, katanya.
Pak Sunardi asli wong Yogya yang dulu ceria dan punya grup lawak. Terlihat guratan senja diwajahnya dengan langkah perlahan paska stroke ditemani mas Hari, putra sulungnya. Semangat beliau tetap menyala dan sedang menyusun tulisan tentang budaya jawa… “wedang” punya makna yg lebih luas,
… Ngawe + kadang… kata beliau… tapi kalo di Semarang jangan tinggal di “pedurungan” atau “Ngalian”… candanya… Wah, suatu kebetulan, pak Nardi, saya bilang… kemarin di pesbuk, pak SPS menayangkan foto jadul acara tatap muka dengan pelanggan.
Jadi ingat waktu bapak dulu awal tahun 80-an juga keliling Witel-1 menggelar acara serupa… dan para pelanggan gembira dengan guyonan bapak… Pak Gandi dan pak Nardi titip salam ke pak SPS. (Rizal Chaniago)-FR
