Psikologi

Pemenang di Kehidupan

Ada sebuah pion yang ingin mandiri. Ia sedih, dan merasa kesal terhadap keterbatasannya. Ia hanya bisa bergerak maju. Selain itu,ia tidak bisa menyerang lawan langsung di depannya, atau di sampingnya, atau di belakangnya. Ia hanya bisa menyerang di sudut depan ke kanan atau kiri. Ini benar-2 tidak adil.

Kadang-2, ia ingin menjadi sebuah benteng. Kadang menjengkelkan harus dihubungkan dengan pion lain untuk memiliki sebuah kekuatan. Pion kecil ingin mampu berdiri sendiri dan berpengaruh pada permainan, bukannya sekali pakai, pion hina.

Saat permainan berlangsung, pion kecil maju dan maju. Ia membantu timnya dengan bertahan pada tempatnya. Karena dirinya yg hina, musuh tidak menyerang pion kecil karena takut rugi. Akhirnya, pion kecil berdiri di peringkat ke-7. Tiba-2, pemain catur itu berkata kepada pion kecil, “Engkaulah sekarang yang akan membawa kemenangan bagi tim ini.”

Untuk semua buah catur di papan, meski tidak penting, pion hina memiliki potensi menjadi yang terkuat dari mereka semua, Seter (Menteri). Kita semua seperti pion. Dalam sebuah peristiwa yg lebih besar di dunia, kita tidak penting.

Dan, kita semua bersandar pada sesuatu. Beberapa bersandar pada alkohol. Beberapa bersandar pada harta benda. Beberapa bersandar kepada obat terlarang. Saudaraku, utk menjadi pemenang dalam kehidupan ini, satu-satunya tempat utk bersandar adalah Allah.

Dengan memenuhi tujuanNya untuk hidup kita: Keadilan, mencintai, kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati. (Bude Koesh-72; http://intisari-online.com/read/pemenang-dalam-kehidupan)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close