Sebaiknya kita tidak jemu-jemu membahas teknologi 5G, oleh karena dalam waktu hanya 5 tahun saja teknologi2 di bawahnyasudah akan tertinggal untuk memenuhi kebutuhan masadepan, khususnya yang disebtu IoT (Internet of Things).
Secara gamblang dan mudah dimengerti oleh Alexander Hellemens yang didukung oleh suatu tim riset dipimpin oleh Zhigua Ding pada Lancaster University dan para periset dari pada China Southwest Jaotong University yang dapat diunggah dari tautan di bawah ini. Why IoT Needs 5G
Dikatakan bahwa 4G memang baik untuk saat ini, tetapi sudah tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan aplikasi-aplikasi baru dalam 5 hingga 10 tahun yang akan datang.
Pada tahun 2020 5G bukan hanya diperkenalkan sebagai proyek percontohan melainkan sudah komersial.
Jadi sudah benar, ya, apabila Indonesia harus memulai dari sekarang menyusun suatu strategi bagi penelitian dan pengembangan (R$D) yang serius, walaupun tidak harus tergesa-gesa di satu sisi, dan di sisi lain sudah harus serius memulainya.
Agar tidak saling menunggu, maka Pemerintah dalam hal ini Kominfo serta Badan Litbangnya, sebaiknya mulai menyusun rencana dan kemudian mengundang para pakar dan para pemangku kepentingan, industri, operator, pemegang kebijakan dari berbagai instansi berkepentingan, untuk berkumpul menyiasatinya.
Ya, maaf, memang Indonesia harus bergerak cepat, dan tidak bisa terlampau hati-hati dalam studi yang berkepanjangan untuk menentukan langkahnya ataupun membuat rencana bisnisnya. Melainkan yang praktis adalah langsung terjun dalam menekuni Penelitian dan Pengembangan, sambil memperbaiki berbagai rencana dan strategi teknologi serta perbaikan jaringan khususnya dalam pemerataan hingga ke seluruh pelosok negeri..
Antara lain mengikuti Study Group dari ITU-T yang menentukan a.l. standardisai 5G, sebagai salah satu pedoman sekaligus penguasaan teknologi, dan Study Group ITU-R terkait. (Salam, AphD)-FR
