PsikologiSelingan

Kesederhanaan adalah refleksi dari kecerdasan

Catatan ringan menyertai kunjungan Presiden ke AS. Jika berharap pada upacara kebesaran, mereka akan kecewa. Kalau yang ditunggu diplomasi basa basi tingkat tinggi mereka akan kecewa. Kalau penghormatan diterjemahkan besarnya bendera dan lebarnya karpet merah dan tingginya jabatan yang menjemput, itu semua tak ada.

Semua upacara penjemputan berlangsung sederhana, cepat. Efisien dan fungsional. Jokowi adalah presiden sederhana, cepat, efisien, dan fungsional. (Note; suatu kesempatan di Abu Dhabi, Jokowi dijemput Pemimpinnya disetiri sendiri bicara berdua, dan diajak ke tempat jamuan makan kenegaraan. Di restaurant Jepang, Bukan private room pula…. Dan Presiden Happy saja)

Jika yang diharap diskusi mendalam pimpinan kedua negara, kunjungan ini sukses besar: Semua aspek strategis dibicarakan hangat-terbuka: investasi, ekonomi, energi bersih, perubahan iklim, terorisme, demokrasi hingga urusan kesehatan rakyat.

Jika penghormatan diterjemahkan saling respek maka kehadiran Jokowi menuai respek besar. Hal2 yang sensitif dan pemerintah RI minta tidak disentuh, pemerintah AS mengikutinya. Sebagai contoh Freeport dan Kasus Bioremediasi Chevron, tidak ada pembicaraan itu di semua sesi pertemuan baik dengan pemerintah maupun bisnis.

Respek juga terlihat ketika selesai pembicaraan resmi kedua Pemimpin Negara, Presiden Obama mengajak Presiden Jokowi keliling Gedung Putih, singgah ke area housing tempat tinggal keluarganya. Sesuatu yang jarang dilakukan dengan tamu negara.

 

Bahkan semula protokol menata acara pelepasan di ruang oval, Obama spontan merubah rencana mengantarkan Jokowi dan seluruh delegasi ke beranda White House melewati koridor pribadi yang biasanya tidak dilewati tamu. Koridor pribadi adalah jalan penghubung antara rumah tinggal dengan kantornya di White House.

Yang terpenting, jika orang berharap hasil nyata mereka harusnya menghargai angka2 : 14 Business Deals ditandatangani, termasuk 11 bidang energi. Investasi USD 3,5 miliar disepakati. USD 17 miliar transaksi bisnis ditandatangani. 250 lebih Pemimpin bisnis AS, investor yang sudah lama berada di Indonesia hadir dalam gala dinner yang hangat. 150 Pemimpin bisnis hadir dalam bisnis summit. Tak kurang dari 15 pertemuan “padat berisi” dilakukan Presiden dan delegasinya.

Di San Fransisco, meski Presiden memutuskan kembali lebih cepat, dikirim 4 Menteri melanjutkan kunjungan kerjanya. Sejumlah business deal di bidang digital ekonomi di komandani Pak Rudyantara, dan akan menbawa Republik Indonesia to the next step dalam bidang digital ekonomi.

Jokowi adalah presiden sederhana, cepat, efisien, dan fungsional. Hasil hasil nyata yang memberi manfaat bagi rakyat lebih bermakna dari pada upacara kebesaran yang memabukkan, tapi kosong esensi.

Dalam salah satu pidato singkat di Gala Dinner semalam, dengan manis Presiden mengapresiasi karya karya Steve Job yang amat user friendly dan penuh pesan simplicity. Di ujung pidato Presiden menutup: “kesederhanaan adalah refleksi dari kecerdasan. Hanya orang cerdas seperti Steve Job yang mampu membuat hal rumit menjadi sederhana” (Andre W-A68; Washington DC, 27 Oktober, 2015; Sudirman Said; dari grrup WA sebelah)-FatchurR

————-

Artikel lainnya silahkan diikuti saja :

  1. Mutiara kehidupan
  2. Mutiara kehidupan
  3. Tidak khawatir tak pandai Matematika
  4. Jejak Sepatu di Karpet

————-

 

Mutiara kehidupan
Jika telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur berakhir. Tapi……
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah LAHIR.
HAL-HAL BESAR selalu dimulai DARI DALAM.
TUHAN tidak pernah menjanjikan langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar.
Ketahuilah DIA selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Jangan pernah menyerah, Terus berjuanglah. “Life is so beautiful.”
Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan maka nikmatilah.
Hidup adalah tantangan, hadapilah. Hidup adalah anugerah, terimalah.
Hidup adalah pertandingan, menangkanlah. Hidup adalah tugas, selesaikanlah.
Hidup adalah cita-cita, capailah. Hidup adalah misteri, singkapkanlah.
Hidup adalah kesempatan, ambillah. Hidup adalah lagu, nyanyikanlah.
Hidup adalah janji, penuhilah. Hidup adalah keindahan, bersyukurlah.

Hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.
1 hal yang buat kita Bahagia adalah CINTA
1 hal yang buat kita tambah Dewasa adalah MASALAH
1 hal yang buat kita Hancur adalah PUTUS ASA
1 hal yang buat kita Maju adalah USAHA
1 hal yang buat kita Kuat adalah DOA (harapan)
jangan pernah menyerah, teruslah berusaha dan selalu berdoa kepadaNya. (Mahmur Suriadirdja-72)-FR

————-

 

Mutiara kehidupan
(Walaupun Keduanya Kita Butuhkan)

UANG berbicara. KASIH berbisik.
UANG membangun tempat tinggal. KASIH membangun rumah tangga yang bahagia.
UANG dapat memerintah. KASIH selalu melayani.
UANG menciptakan celah antara kaya dan miskin. KASIH menciptakan jembatan đί antara mereka.
UANG dapat membuat tembok penghalang di antara sesama. KASIH dapat mempersatukannya.
UANG dapat menimbulkan kejahatan. KASIH menciptakan perdamaian.
Oleh karena itu, bersyukurlah jika engkau menerima lebih banyak KASIH dibanding UANG.
UANG penting, namun akan menjadi tidak berarti tanpa KASIH
Maka dari itu…..alangkah baiknya jika UANG-mu KASIH ke saya saja…………….. (Suhirto M)-FR

————-

 

Tidak khawatir tak pandai Matematika

Contoh Re Ai Shenming dan Re Qing zuo ren ala Australia :  Seorang guru di Australia berkata kepada seorang Indonesia: “Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 SD kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”
“Sewaktu ditanya mengapa begitu?” Saya heran, karena yang terjadi di negara kita sebaliknya.

Inilah jawabannya:
1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka jadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.

3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid2 dalam satu kelas kelak memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
”Memang ada pelajaran berharga apa di balik MENGANTRI ?”

”Oh, banyak sekali pelajaran berharganya,” jawab guru kebangsaan Australia itu.
1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting.

  1. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
    5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri).
    6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
  2. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuan
    8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
    9. Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
  3. Anak belajar memiliki RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
    11. Anak belajar bekerja sama dengan orang2 yang ada di dekatnya, jika misalnya sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
    12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain
  4. Anak belajar utk tidak mengambil apa yg menjadi hak orang lain, di sinilah titik awal anak utk belajar TIDAK KORUPSI. (Yong Sidharta-A61)-FR

————–

 

Jejak Sepatu di Karpet
(Sebuah kisah nyata); Seorang ibu rumah tangga punya 4 anak lelaki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan dan kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah selalu rapih, bersih dan teratur dan suami serta anak2nya menghargai pengabdiannya. Cuma satu masalah, ibu yang pembersih ini tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor.

Ia bisa marah berkepanjangan gara2 melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia ke psikolog bernama Virginia Satir. Setelah mendengar cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum dan berkata : “Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan yang saya katakan”. Ibu itu menutup matanya. “Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?”

Sambil tetap menutup Mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. Virginia Satir : “Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak2, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang2 yang ibu kasihi”.

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya cemas membayangkan yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

“Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu dan kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang2 yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadirannya menghangatkan hati Ibu”. Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tersebut.
“Sekarang bukalah Mata Ibu”. Ibu itu membuka matanya.
“Bagaimana, apa karpet kotor masih jadi masalah buat ibu?” Ibu itu tersenyum dan geleng kepalanya.
“Aku tahu maksud anda” ujar sang ibu, “Jika Kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif”.

Sejak itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya, karena setiap melihat jejak sepatu di sana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah. Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder dan John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming).

 

Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yhaitu bagaimana kita membingkai ulang sudut pandang Kita, sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya. Beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini Kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa nonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak2 yang ribut mengeluh banyak hal, itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.
4. Untuk Tagihan Pajak yang besar, itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi.
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.
7. Untuk rasa lelah-capai-penat di penghujung Hari, itu artinya saya masih mampu bekerja keras.

8. Untuk kritik yang saya dengar tentang pemerintah, itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yang membangunkan saya, artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.
10. Untuk setiap permasalahan hidup yang kita hadapi, karena itu artinya Tuhan sedang membentuk dan menempa saya untuk menjadi lebih kuat. (Kang Yin-A68; dari grup sebelah)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close