Wisata dan Kuliner

Masakan ndeso menggoyang lidah

MAKANAN tradisional sederhana yang dimasak ala rumahan tak kalah memikat lidah. Masakan ”ndeso” hingga kini tetap dicari karena kenangan dan lezatannya. Di Kab-Wonogiri, Jateng, sebagai produsen mi ayam dan bakso, ada 2 kuliner tradisional khas sampai kini terus lestari, yaitu nasi tiwul dan jangan ndeso alias jangan lombok.

Kedua kuliner khas Wonogiri itu populer di daerah asalnya dan dinikmati masyarakat setempat sebagai menu harian. Bahannya sederhana, mudah didapat, cita rasanya tak kalah nikmat dari masakan khas Nusantara lain.

Nasi tiwul salah satu makanan utama di Wonogiri lahir di masa Jepang. Saat itu nasi merupakan barang mewah. Untuk menyiasatinya, masyarakat mengganti nasi dengan singkong yang banyak ditanam di Wonogiri. Muncullah nasi tiwul.

Setelah masa penjajahan usai, nasi tiwul jadi makanan pokok. Namun, kini, nasi tiwul tidak didominasi singkong. Masyarakat mengolahnya dengan campuran beras sehingga ketika masak, nasi tiwul memiliki dua warna, yaitu putih dan coklat muda. Bulir-bulir tiwul lebih kecil dari bulir-bulir nasi.

Nasi tiwul memiliki cita rasa beda dengan nasi putih. Gula merah yang jadi bahan pembuatan tiwul membuat nasi tiwul lebih manis. Teksturnya lebih kenyal karena bahan baku singkong yang digunakan. Paduan nasi tiwul adalah jangan ndeso yang disebut jangan Lombok (bahasa Jawa, jangan artinya sayur). Lombok artinya cabai. Jangan lombok ini menggunakan cabai keriting berwarna hijau.

Jangan lombok berupa sayur bersantan berbahan potongan2 cabai hijau dipadukan irisan cabai rawit, tempe, dan petai sebagai pelengkap. Karena bahan utamanya cabai hijau dan cabai rawit, jangan lombok ini pedas di lidah.

Jumlah cabai kadang tidak tanggung2. Hampir sebanding dengan tempe yang juga bahan utama jangan ndeso. Rasa pedas itu membuat jangan lombok makin nikmat. Menurut Nanik, yang bekerja di Kantor Bupati Wonogiri, jangan lombok jadi makanan sehari-hari masyarakat Wonogiri sejak lama.

”Jangan lombok bisa dihidangkan tiap saat. Sayur ini jadi salah satu menu favorit dalam berbagai acara seperti pernikahan dan khitanan. Beberapa warung makan Wonogiri menjadikan sayur ndeso sebagai menu wajib,” kata Nanik. Nasi tiwul dan jangan ndeso makin lengkap disajikan dengan tongseng sapi khas Wonogiri yang bercita rasa manis-gurih-pedas, dengan daging yang dimasak empuk.

Ayam panggang dan buntil
Di Klaten menu tradisional terus dicari orang. Salah satu yang populer : ayam panggang. Kisah ayam panggang Klaten terkenal itu ada di buku karya Umar Kayam, Mangan Ora Mangan Kumpul (1995). Di buku itu, dikisahkan P. Joyoboyo biasa menjajakan ayam panggang melafalkan ayam panggang dengan penggeng eyem. Sebelum diulurkan ke pembeli, penggeng eyem dibungkus daun pisang. Bau gurih bercampur manisnya penggeng eyem selalu menerbitkan air liur.

Dulu, ayam panggang Klaten dijajakan berkeliling kota oleh penjualnya menggunakan tenongan. Namun, saat ini, penjual tenongan tak ada lagi. Gantinya, ayam panggang disajikan jadi menu utama di rumah2 makan di Klaten. Ayam panggang khas Klaten ini kecoklatan. Biasanya dimasak utuh dari bahan baku berupa ayam kampung. Kombinasi santan-gula merah jadi kunci cita rasa ayam panggang yang lezat.

Paduan rempah2 : ketumbar, merica, jintan, kemiri, kencur, jahe, kunyit, dan lengkuas menjadikan ayam panggang khas Klaten legit-gurih. Dengan nasi putih panas, serta sambal merah dan lalapan segar, sangat nikmat. Selain ayam panggang, kuliner khas Klaten yang sulit ditemui : Buntil daun singkong. Bahan baku utama masakan tradisional ini daun singkong, dimasak dengan kelapa parut dan rempah2.

Rasa gurih berasal dari kelapa parut dan bumbu rempah yang melimpah. Dulu, buntil jadi sajian se-hari2 di rumah warga. Daun singkong jadi bahan baku utama dimasak sederhana, yaitu dikukus. Setelah itu, daun singkong yang sudah diikat menggunakan benang kasur, dimasak dalam kuah bumbu hingga matang dan seluruh bumbu meresap sempurna. Paduan daun singkong yang lembut dan kuah kental yang gurih-pedas menjadikan buntil istimewa di lidah.

Seorang pencinta kuliner Nusantara, Dewi Anthy, menuturkan, buntil yang dia temui di Klaten bercita rasa enak. ”Dari sekian banyak makanan yang saya coba selama perjalanan Solo-Wonogiri-Pacitan-Klaten, inilah masakan yang paling enak. Daun singkongnya lembut, bumbunya merasuk. Beruntung sekali saya bisa menikmatinya saat berkunjung ke Klaten,” tutur Anthy.

Masakan boleh ndeso, tapi soal rasa, tetap nomor satu. (Dwi AS Setianingsih; I Made Asdhiana; Harian Kompas dan http://travel.kompas.com/read/2015/11/21/114044527/Masakan.Ndeso.yang.Menggoyang.Lidah)-FatchurR

———–

 

Sajian kuliner lainnya :

  1. Mi Gantung khas Belitung
  2. Sate pecel Keong

—————–

 

Mi Gantung khas Belitung

GANTUNG, KOMPAS.com-Berkunjung ke Belitung Timur, Prop Babel, jangan lewatkan Mi Gantung Laskar Pelangi. Mi khas Belitung ini ditemui di Kedai Mi Gantung, Jalan Ahmad Yani No.1, Gantung, Belitung Timur. Sepiring mi bertabur udang, taoge, tahu, kentang, dan bakwan udang tersaji di meja. Tak ketinggalan siraman kuah kental memperkuat aroma udang.

“Untuk kuah kita buat kental dengan tepung maizena,” ujar Aling, pemilik sekaligus juru masak mi gantung. Tekstur bakwan, kentang, dan tahu ditambah kuah yang kental membuat tekstur kenyal di mulut. Rasa manis mendominasi. Sensasi pedas sedikit-sedikit muncul seperti mencubit lidah.

Mi tetap gurih dan tak menghilangkan nafsu makan. Manisnya tak berlebihan. Tekstur mi tak begitu kenyal. Menikmati mi gantung laskar pelangi paling cocok ditemani es jeruk hamoi. Perasan jeruk kunci, buah jeruk khas Belitung yang sekecil bola pingpong dipadukan air gula dan hamoi, sejenis asam cina.

Asamnya rasa jeruk berpadu dengan asam hamoi yang khas, dinetralkan dengan air gula, menambah nafsu makan. Seporsi mi gantung laskar pelangi dihagai Rp 15.000, sedangkan es jeruk hamoi dapat dipesan dengan harga Rp 6.000.

Pengunjung dapat mencoba bakso ikan gantung, pempek gantung, dan aneka mi lain. Kedai Mi Gantung buka dari 08.00-21.00. Tersedia WiFi gratis untuk pengunjung. (Jonathan Adrian; I Made Asdhiana; http://travel.kompas.com/read/2015/11/24/084200327/Harus.Coba.Mi.Gantung.Khas.Belitung)-FatchurR

————–

 

Sate pecel Keong

Keong yang jumlahnya tak terhitung di Rawa Pening, Banyubiru, Kab-Semarang, mampu memberi kehidupan bagi warga sekitar. Selain diolah jadi pecel, juga dibuat sate. Senikmat apa dua lauk itu, berikut catatannya. Sate keong merupakan lauk menemani nasi.

 

Bagi yang tidak mengharamkan, keong diyakini bisa menyembuhkan asma, rhematik, asam urat dan tekanan darah. Harganya Rp 1.000,00/ tusuk, maka menjadikan sate keong santapan masyarakat dari semua golongan. Sate keong murah meriah, bukan berarti gampang ditemukan di sembarang tempat. Pasalnya, habitat keong yang meluber hanya ditemui di perairan Rawa Pening.

 

Otomatis, lauk ini disediakan di warung2 makan di sekitar waduk alam itu. Salah satu produsennya Nur Kholis warga Dusun Gondang Sari RT 01 RW 05, Desa Rowoboni, Kec-Banyubiru, Kab-Semarang. Pria (48 tahun) ini, saban hari membuat 1.000 tusuk sate dijual ke berbagai warung makan, termasuk warung sego kucing. Untuk penyediaan bahan baku, Nur Kholis turun tangan sendiri.

 

Tiap pagi, ia ke pinggiran Rawa Pening mencari keong2 yang tinggal dipunguti. Setelah memilah keong agak besar, langsung mengolahnya. Tahap awal, keong direbus sampai benar2 matang. Setelah dagingnya dikeluarkan, diberi bumbu dan ditusuk menggunakan lidi atau tusuk sate. “Bumbunya, yang menguasai istri saya. Yang jelas, bumbunya tak bakal bisa ditemui di tempat lain,” jelasnya.

 

Rasa sate keong mirip sate rempela ayam, di mulut kenyal tapi tidak alot. Persoalannya, karena faktor tenaga, omzet dagangan Nur Kholis sejak dulu tak pernah ditambah. Kendati banyak permintaan, ia konsisten membuat sate 1.000 tusuk dan selalu habis karena diambil pelanggannya. “Sate ini sangat bermanfaat untuk stamina,” tukasnya tanpa nada bercanda.

 

Pecel Keong

Bila menikmati sate keong susah, karena produksinya terbatas. Maka, bagi yang ingin menikmatinya bisa mencoba menu lain, yakni pecel keong yang tersedia di warung makan Mbak Toen. Terletak di depan kolam renang Muncul 2 Km dari Rawa Pening, stock keong yang ada di warung ini relatif berlimpah alias setiap saat bisa dinikmati.

 

Racikan pecel keong ala warung makan Mbak Toen yang berdiri sejak 1980-an ini, tak jauh beda dengan pecel lain. Selain sayuran direbus, ikut dicampurkan keong yang sudah dimasak oseng2. Setelah tersaji di atas piring, diguyur sambal kacang. Warung makan Mbak Toen, buka 08.00-17.00. Selain menu pecel keong, tersedia lauk khas Rawa Pening seperti ikan mujair goreng, wader goreng, belut goreng, hingga rempeyek udang.

 

Tak ketinggalan kolak pisang campur ketan yang bila dicampuri es batu, nikmat. Makanan khas itu, per Rp 15 ribu/ porsi (nasi pecel keong plus kolak). Yang membuat tak nyaman makan di warung Mbak Toen, ruangannya sempit. Dengan ukuran 5 X 5 meter, sejak pukul 10.00, biasanya sulit cari tempat duduk. Sebab kapasitas bangku untuk pembeli hanya muat maksimal 10 orang.

 

Pemiliknya enggan merenovasi warungnya. Tak jauh dari warung makan Mbak Toen, terdapat puluhan warung lesehan berikut kolam pemancingan. Sembari memancing ikan, hasil pancingan langsung dimasak di tempat, sekaligus disantap di lokasi. Pada hari2 biasa, pengunjung tidak begitu ramai. Namun, Sabtu dan Minggu, tamu yang berkunjung membeludak.

 

Keong Mengatasi Stamina Tertarik dengan guyonan Nur Kholis yang menyebut keong mampu mengatasi stamina loyo, saya jadi penasaran. Akhirnya saya temukan jawaban. Berdasarkan data, keong kaya protein tapi rendah lemak sehingga bisa dijadikan alternatif bagi yang diet. Di sini, protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh serta berperan untuk proses kekebalan tubuh.

 

Lemak dalam keong mengandung asam lemak essensial berbentuk asam linoleat dan asam linolenat. Dari Penelitian Brazil memperlihatkan 75% lemak dalam keong merupakan lemak tidak jenuh yang mampu menurunkan kolesterol darah. Kandungan vitamin yang mengendap pada daging keong, didominasi vit-A, vit-E, Niacin, dan Folat. Vit-A berperan untuk indra penglihatan agar lebih baik di malam hari.

 

Niacin berperan dalam metabolisme karbohidrat guna menghasilkan energi serta metabolisme lemak. Ada pun vit-E menjaga kesehatan berbagai jaringan tubuh, mulai jaringan kulit, sel darah merah, mata hingga hati, karena bersifat senyawa antioksidan alami. Folat berfungsi membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia. Lantas di mana relevansinya dengan stamina?

 

Entahlah, tapi sederhananya, yang namanya perut kenyang, otomatis stamina bakal meningkat. Giliran lapar, maka stamina kembali menurun drastis. (Bambang Setuawan; http://www.kompasiana.com/bamset2014/benarkah-sate-pecel-keong-mendongkrak-stamina_56425eafc3afbdff0653adb4) – FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close