Merdeka.com – Dua orang warga di Kab-Blitar, Jatim meninggal dunia setelah tersambar petir saat berteduh di gubuk, dekat Sungai Glondong, Kec-Sutojayan. Kapolsek Lodoyo Timur AKP Sukadi di Blitar, mengemukakan hujan deras sudah terjadi di Kab-Blitar saat dua orang itu sedang memancing.
Mereka Supriyono (35), warga Kelurahan Sukorejo, Kec-Sutojayan serta Zainal Abidin (32), warga Kelurahan Pandanarum, Kec-Sutojayan, Kab-Blitar. “Saat itu korban memancing, dan karena hujan berteduh di cungkup yang letaknya di dekat sungai, tempat kedua korban memancing. Mereka terluka akibat sambaran petir,” ujar AKP Sukadi seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/1).
Dia mengatakan, korban mengalami luka yang serius di bagian kepalanya akibat tersambar petir. Tubuh mereka ditemukan warga, dan langsung dibawa ke rumah sakit di Kec-Sutojayan untuk keperluan visum. Selain berteduh di cungkup itu, korban saat kejadian diketahui memainkan telepon seluler. Diduga, karena bermain telepon seluler itu, petir menyambar.
Warga yang ikut memancing awalnya mendengar suara keras minta tolong. Mereka langsung mendatangi asal suara itu, dan menemukan dua orang itu keadaannya tergeletak. “Ada pemancing2 yang berteduh, tiba2 terdengar suara petir yang keras. Saya mendengar teriakan meminta tolong dari arah cungkup dan melihat mereka sudah tergeletak,” ujar Susilo, salah seorang warga.
Keluarga korban berduka. Mereka menangis dan bersedih, tahu anggota keluarga mereka wafat tersambar petir. Setelah proses administrasi selesai, keluarga membawa pulang korban. Sementara itu di lokasi kedua korban terkena petir, terlihat sepi. Warga yang semula ramai memancing pun juga sudah meninggalkan lokasi dan memilih untuk pulang.
Polisi juga mengimbau warga lebih berhati-hati terutama saat hujan turun serta tidak menyalakan barang elektronik selama hujan turun. Hal itu dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (hhw; Hery H Winarno; http://www.merdeka.com/peristiwa/berteduh-di-gubuk-sambil-main-hp-dua-pemancing-tewas-disambar-petir.html)-FatchurR
