JAKARTA, KOMPAS.com-Gubernur DKI menargetkan pembangunan jalan layang di samping Semanggi rampung pertengahan 2017. Rencananya, groundbreaking pembangunan jalan layang Semanggi dimulai April tahun ini. “Pengembangan Semanggi itu, jika kita dari Jalan MT Haryono mau ke Bundaran HI langsung saja lingkar. Yang dari Grogol mau ke Kebayoran Baru langsung ke lingkar, bentuknya kayak lingkaran,” kata Basuki, (27/1/16).
Pembangunan jalan layang ini, akan dilakukan salah satu pengembang swasta asal Jepang, Mori Company. Perusahaan ini akan membangun gedung di Jakarta dan ingin menaikkan koefisien luas bangun (KLB) bangunannya. Pemprov DKI tidak lagi menerima uang dari pengembang yang ingin menaikkan KLB.
“Saya boleh bikin kebijakan dong, daripada ngasih ke oknum enggak jelas. Kamu kalau mau naikin (KLB), kan kamu untung, ya bantu saya kan, bangun rumah susun atau bangun infrastruktur,” kata Basuki. Adapun pembangunan gedung tersebut membutuhkan biaya Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar.
Untuk membangun jalan layang Semanggi Rp 500 miliar. Total biaya itu lengkap dengan penerangan jalan umum (PJU). “Kami harapkan enggak ada gugat-menggugat. Karena itu kan swasta, lebih gampang,” kata Basuki.
Konsep pembangunan jalan layang samping Semanggi itu menyederhanakan kawasan Semanggi dengan membuat akses yang bisa belok ke arah kanan, terutama dari arah Ratu Plaza menuju Cawang dan sebaliknya dari arah Grogol menuju ke Kebayoran Baru. (Kurnia Sari Aziza; Ana Shofiana Syatira; http://megapolitan.kompas.com/read/2016/01/27/10352221/Ahok.Targetkan.Jalan.Layang.Semanggi.Jadi.pada.Pertengahan.2017?utm_source=news&utm_medium=bp&utm_campaign=related&)-FatchurR
——-
Sajian lainnya : KA cepat Bandung-Jakarta proyek strategis
JAKARTA, KOMPAS.com – Proyek KAcepat rute Jakarta-Bandung masuk dalam daftar proyek strategis nasional. Hal itu tercantum dalam Perpres No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kemenko Bidang Perekonomian, Luky Eko Wuryanto mengatakan, meski proyek strategis nasional, tapi dipastikan tidak ada dana APBN ke proyek ini.
“Ya enggak ada dana APBN. Kan enggak boleh,” kata Luky ditemui di kantornya di Jakarta (28/1/16). Tapi, pemerintah akan memberikan dukungan seperti pembebasan lahan. Khusus KA Cepat Jakarta-Bandung ini, sejumlah pejabat bahkan Wapres Jusuf Kalla memastikan pemerintah tidak akan memberikan jaminan. “Kalau soal tanah dan koordinasi tata ruang, masa enggak dibantu? ” ucap Luky.
Masuknya KA Cepat Jakarta-Bandung di proyek strategis nasional dapat persetujuan dari Presiden. “Siapa berani menolak orang sudah dimasukin Presiden,” kata Luky menjawab mengapa proyek ini masuk dalam daftar. Selain KA cepat atau High Speed Train (HST) Jakarta-Bandung, Perpres ini juga memasukkan 11 proyek perkeretaapian lain ke dalam daftar proyek stategis nasional.
Proyek itu : Makassar-Parepare, Kereta Api Prabumulih-Kertapati, KA Kertapati-Simpang-Tanjung Api-api, KA Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, KA Purukcahu-Bangkuang, Pembangunan Rel KA Provinsi Kaltim. Ada juga Proyek Double Track Selatan Jawa, KA Muara Enim-Tanjung Baai, KA Tanjung Enim-Tanjung Api-api, Kereta Api Jambi-Pekanbaru, dan Kereta Api Jambi-Palembang.
Dalam Perpres tersebut juga disebutkan bahwa pemerintah bisa memberikan jaminan kepada proyek yang termasuk dalam proyek strategis nasional. Jaminan itu bisa diberikan tergantung kepada Menteri Keuangan. (Estu Suryowati; Sandro Gatra; http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/01/29/052322826/KA.Cepat.Jakarta-Bandung.Masuk.Proyek.Strategis.Ini.Penjelasan.Pemerintah)-FatchurR
