Kesehatan

Tiga jenis Miom dan gejalanya

KOMPAS.com-Ketika terkait gangguan kesehatan di sekitar rahim, tentu jadi mengagetkan dan membuat khawatir. Begitu pula bila perempuan tahu dirinya memiliki miom. Sekitar 75% wanita pernah mengalami miom. Miom (uteri fibroid/leiomioma) adalah pertumbuhan di dalam atau sekitar rahim yang tak bersifat ganas/kanker, tetapi berupa tumor jinak.

Miom bisa muncul hanya satu, tetapi juga bisa beberapa secara sekaligus. Ukurannya bervariasi, bisa sekecil biji hingga ukuran besar yang menyebabkan rahim membesar.

Jenis miom berdasarkan letaknya
– Miom yang tumbuh di antara jaringan otot rahim (fibroid intramural). Ini lokasi yang paling umum terjadinya miom.

– Miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim ke rongga panggul (fibroid subserous). Ini jenis yang bisa tumbuh menjadi besar.
– Miom yang tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim (fibroid submucous).

Penyebab miom
Belum diketahui secara pasti penyebab miom, tetapi dikaitkan dengan hormon estrogen. Faktor yang bisa meningkatkan risiko munculnya miom adalah:
1. Wanita dengan berat badan berlebih karena biasanya hormon estrogen pun meningkat.

2. Faktor keturunan. Wanita dengan ibu atau saudara perempuan yang pernah mengalami miom akan cenderung mendapati miom juga.
3. Faktor lain, seperti konsumsi alkohol, konsumsi daging merah ketimbang sayur dan buah.

Gejala miom:
Sebagian wanita tak menyadari mengalami miom, tetapi bisa dikenali melalui gejala miom ini:
– Nyeri atau sakit bagian perut atau punggung bawah.
– Masa haid yang menyakitkan atau berlebihan.

– Konstipasi dan sering buang air kecil.
– Tak nyaman bahkan sakit kala berhubungan intim.
– Mengalami kemandulan, keguguran, atau masalah pada masa kehamilan meski jarang terjadi.

Penanganan dan pencegahan
Pada kasus miom yang tak menimbulkan gejala, mungkin tak perlu pengobatan. Miom kecil akan menyusut dengan sendirinya dan menghilang. Pertumbuhan sel pada miom tak bersifat kanker. Pengobatan dilakukan pada miom yang menimbulkan gejala untuk meringankan gejala tersebut.

Bila pengobatan tak berdampak efektif, mungkin dilakukan operasi, di antaranya bedah histeroskopi, miomektomi, histerektomi, embolisasi arteri rahim, atau ablasi endometrium. (TabloidNova.com/Hilman Hilmansyah; Lusia Kus Anna; Tabloid Nova dan http://health.kompas.com/read/2016/04/21/163819423/Mengenal.3.Jenis.Miom.serta.Gejalanya?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=kpoprd)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close