Iptek dan Lingk. Hidup

Kok penemuan 4G diangkat

Rekan-rekan profesi yang baik, Di bawah ini suatu tautan tentang berita keberhasilan Vodaphone mengembangkan perangkat MachineLink 4G. Loh, kok penemuan 4G diangkat padahal kita kan sudah mau Riset 5G? Ya, betul, sengaja diangkat. Yang diangkat bukan Teknologinya, melainkan ampuhnya memiliki industri dengan riset sendiri skala besar.

 

http://www.wirelessdesignonline.com/doc/vodafone-launches-machinelink-g-developed-by-netcomm-wireless-0001?vm_tId=1936923&user=F693DB73-C0CE-11D4-8C7F-009027DE0829&utm_source=et_6214365&utm_medium=email&utm_campaign=WIRE_07-07-2016&utm_term=F693DB73-C0CE-11D4-8C7F-009027DE0829&utm_content=Vodafone+Launches+MachineLink+4G+Developed+By+NetComm+Wireless

 

Bukankah saat kita menggunakan teknologi 5G 4-5 tahun lagi, teknologi ini akan terus berkembang? Kita bisa2 jadi kelinci percobaan perusahaan2 multinasional yang bersaing dan menjadikan Indonesia pasar empuk karena, apapun akan dibeli Indonesia yang operator2nya bersaing memperlihatkan kehebatan pelayanannya, dan kadang lupa segi ekonomis-efektifitas teknologi terbaru atau kondisi jaringannya.

Nah, apabila kita mempunyai kemampuan Riset dan Pengembangan sendiri, dan memiliki cukup dana untuk berani mengembangkan perangkat khas baru yang mungkin hanya cocok untuk Indonesia atau negara2 besar dengan geografi dan luas serupa, dan tidak hanya teriming-iming oleh produk luar yang terus berubah.
Kita pasti ingat standar terus dikembangkan ITU-T sesuai masukan industri, bukan? Para Operator kita yang memiliki saham dalam perusahaan2 UKM Manufaktur 5G, akan bisa ikut berperan dalam memesan perangkat khas, misalnya yang paling cocok untuk daerah terpencil atau daerah2 terpinggir/ padat perkotaan. Pasti harga akan bersaing, karena nilai Riset termahal dari perangkat sudah dikantongi.

Oleh karena itu jelas bahwa kita harus memanfaatkan kesempatan belum diperkenalkannya 5G, dengan
mengadakan Riset sendiri, apapun tingkat hasilnya, dan terus disempurnakan tanpa harus berhenti saat 5G diperkenalkan.

Dari contoh ini, kita sudah bisa menangkap ampuhnya suatu usaha Riset dan Pengembangan, padahal belum kita lakukan. Apalagi setelah kita melakukannya, akan terbuka makin lebar cakrawala invovasi bagaikan tangga satu di atas yang lain, menuju pasar nasional dengan skala ekonomi industri 5G.
Ambisi dan sasaran tidak hanya untuk dalam negeri, melainkan juga puluhan negara lain. Indonesia dikenal sebagai pelopor (politis dan kemampuan teknologi) di antara negara berkembang. Jadi apabila kita menjual kepada mereka, pasti akan menang apresiasi dibandingkan negara maju. Salam, (APhD)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close