Opini dan sukses bisnis

Memulai bisnis(3)-Menentukan kualitas dan harga jual

// Saya ini passion-nya menulis, bukan bisnis. Jadi kalau tulisan ini tentang bisnis, ya anggap saja ini cerbung saja, cerita selingan, tulisan hiburan di forum ini. Namun demikian bahan tulisan merupakan hal yang nyata //

Kalau anda berbisnis, menentukan kualitas produk dan harga jual merupakan hal penting. Begini gambaran nyatanya di lapangan, sebab ini kisah nyata.

Adalah sebuah perumahan menengah (bawah) dengan penghasilan warganya yang memadai (sebut saja daerah ini “Perumahan”). Di sebelahnya ada sebuah pemukiman padat (sebut saja “Pemukiman”) dengan pendapatan warganya yang lebih kecil. Sekalipun ada yang punya mobil, namun banyak di antara warga di sini yang bekerja di “Perumahan” tadi.

1. Ada penjual bubur ayam dan bubur kacang hijau + ketan hitam. Rasanya enak. Mereka menjual di Perumahan Rp 5.000,- per porsi/ mangkok, tidak penuh sih. Tiap hari jualan laris manis sebab memang enak. Di Pemukiman dia melayani pembeli yang membeli Rp 3.000,- Rp 2.000,- bahkan Rp 1.000,-

2. Ada penjual bakso. Nah, rasa baksonya kurang enak, namun murah. Ada juga tukang sayur yang juga jual murah, sebab dagangannya kurang bagus. Kedua penjual ini laku di Pemukiman, tetapi tidak laku di Perumahan.

3. Ada juga penjual sayuran (sayuran, bumbu sampai ikan dan daging ayam) dengan kualitas baik dan harga gak mahal. Para penjual ini laku di Perumahan, tapi tidak laku di Pemukiman.

4. Ada penjual nasi kuning di Perumahan dengan harga Rp. 8.000,- per bungkus/ porsi. Kurang laku, sekalipun enak.

Ini masih cerita lanjutan No. 4. Ada dua kos-kosan, di Pemukiman sebelah Perumahan. Bangunannya bagus, mungkin biar awet, tidak mudah rusak. Salah satunya punya orang Telkom (baru saja pensiun). Harga sewa per-kamar Rp 1.000.000,- per bulan. Tidak laku.

 

Lalu diturunkan menjadi Rp 600.000,- dan agak laku, namun tidak terisi penuh. Ada kos-kosan lain ditawarkan dengan harga Rp 600.000,- per bulan. Sudah ada kalau setahun, belum pernah laku. Malah katanya rumahnya mau dijual.

Dari cerita di atas kita bisa pelajari :
Cerita No. 1. Bubur ayam. Kualitas dan harga bisa diterima di kedua lingkungan (Perumahan dan Pemukiman).
Cerita No. 2. Bakso. Kualitas tidak bisa diterima di Perumahan. Kualitas dan harga bisa diterima di Pemukiman.
Cerita No. 3. Sayuran. Kualitas dan harga bisa diterima Perumahan. Harga tidak bisa diterima di Pemukiman (sensitif terhadap harga).
Cerita No.4. Nasi kuning. Harga tidak bisa diterima oleh konsumen (kemahalan). Mengapa? Nasi kuning di sini kesannya (bahasa marketingnya “positioning”-nya) hanya untuk sarapan dan merupakan rumah dan dijual di rumah, jadi kalau “mahal” tidak akan laku.

 

Selain itu, harganya di atas Rp 5.000,-. Mungkin kalau dijual Rp 5.000,- dengan mengurangi volume (bisa nasi, telor atau daging ayam) akan laku. Sebab angka 5.000,- merupakan batas “psikologis” murah, kalau harganya Rp 5.100,- juga mungkin kurang laku.

Untuk rumah kos2an, karena dibangun dengan bagus, perlu biaya mahal. Harga jual juga harus mahal, namun konsumen tidak sanggup membelinya. Jika djual murah, merugi. Di sini penting melihat kemampuan calon konsumen sebelum kita tentukan produk dengan kualitas yang akan dijual.

Jika rumah kos dibangun tidak mahal (misalnya kusen tidak harus kamper, cukup kayu albasia, kunci pintu yang harga Rp 60.000,- saja tidak harus yang Rp 300.000,-), harga jual akan murah dan laku. Kalau kelak ada bagian rumah yang rusak ya diperbaiki. Yang penting uang bergulir.

Semua konsumen pasti senang dengan kualitas yang bagus, namun belum tentu mau kalau harganya kemahalan menurut mereka. Begitu pula tidak laku kalau kualitas lebih rendah dari harapan konsumen.

Semoga jadi masukan bagi yang baru mau mulai bisnis, ataumulai bisnis baru. Jadi kalau mau menjual produk (barang atau jasa), perlu memperhatikan dua hal di atas, kualitas dan harga. Berikan kualitas dan harga yang sesuai harapan konsumen. Bersambung ………(Widartoks 2016; dari grup FB-BPTg Telkom)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close