Buletin PenstelIslam

Penstel 101:Menjadi Muslim Penuh Cinta

Semua agama di dunia ini mengajarkan untuk menyeru kedamaian. Begitu pula dengan Agama Islam. Islam adalah agama yang cinta damai. Islam sangat mengutuk segala bentuk kekerasan yang bisa mengancam keselamatan umat. Allah berfirman : “Tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”(QS. Al-Anbiyaa’: 107).

 

Namun, tudingan bahwa agama Islam adalah agama yang kasar dan mengedepankan cara-cara berdakwah dengan mengangkat pedang terus bermunculan hingga saat ini. Citra Islam sebagai agama “ Penuh Cinta” semakin buruk dengan adanya beberapa organisasi masyarakat yang me

nggunakan nama Islam namun menghalalkan cara-cara kekerasan”.

 

Sejatinya, seorang Muslim harus memiliki cinta kasih ke sesama manusia meskipun berbeda keyakinan. Hal ini jelas menjadi ajaran Islam yang sebenarnya, sebagaimana Firman Allah : ”Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)

 

Langkah apa saja yang kita lakukan untuk menjadi Muslim yangpenuh cinta kasih? Ada beberapa ajaran dalam Al Qur’ an yang bisa diamalkan oleh seorang Muslim agar lebih baik dalam bersikap. Adab-adab tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

 

1-Memudahkan urusan orang lain.

Islam mengajarkan seorang Muslim untuk memudahkan urusan sesama Muslim lainnya maupun urusan orang yang Non Muslim. Memudahkan urusan orang lain ini disebutkan dalam Firman Allah sebagai bentuk perbuatan baik kepada orang lain. Hal ini sebagaimana Firman Allah :

 

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri…”(QS. Al-Isra’/ 17 : 7). Anjuran memudahkan urusan orang lain ini dijelaskan juga di dalam Hadis Rasulllah SAW, yakni sebagai berikut :

 

Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasul SAW bersabda, ‘Siapa menghilangkan kesulitan seorang mu’min di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang ditengah kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat.

 

Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.

 

Salah satu cara menjadi‘ pandai memudahkan urusan orang lain’ adalah memupuk rasa empati dan toleransi. Empati dan toleransi itu bekal berinteraksi. Toleransi konsekuensi ukhuwah. Siapa yang toleran ke saudaranya, maka Allah akan toleran kepadanya.

 

2-Memaafkan dan berlapang dada.

Mudah memaafkan adalah sikap langka dijumpai. Terlebih kala lisan dan hati tak selaras. Bibir ringan berucap memaafkan, namun kebencian justru ber-kobar2. Tak jarang dendam itu berkarat hingga manusia puas jika membalas. Islam sarat nilai2 kemuliaan mengusung sifat pemaaf bagian akhlak mulia.

 

Dalam Firman  Allah : “Bersegeralah kamu ke ampunan Tuhan dan ke surga yang seluas langit dan bumi untuk orang2 bertakwa, (yaitu) yang menafkahkan (hartanya), di waktu lapang dan sempit, dan orang2 yang menahan amarahnya dan memaafkan. Allah menyukai yang berbuat  kebajikan.”(QS. Ali Imran: 133-134)

 

Nabi SAW bersabda, “Seseorang suka memaafkan, dia akan semakin mulia.”(Hadis Riwayat Muslim)

“Janganlah punya kelebihan dan kelapangan tapi kamu bersumpah (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang2 miskin dan orang2 yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. AnNuur : 22) *** (opch)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close