Aku cinta Indonesia

Makna Blusukan bagi Jokowi

Jakarta-Mensesneg Pratikno bercerita cara Presiden Joko Widodo ambil keputusan. Dia juga menjelaskan makna blusukan Jokowi. Pratikno menceritakannya saat jadi pembicara di acara ‘Pendidikan dan Pelatihan Komunikator Politik Nasional Partai Golkar’ di The Sultan Hotel, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (8/9/2017).

 

Ia mengatakan saat awal pemerintahan. “Waktu itu kita dihadapkan situasi berat, terkait fiskal kita karena komoditas turun harganya, ekonomi kita bertopang pada komoditas, minyak, batu bara, gas, dsb. Indonesia pernah booming minyak. Pasca-minyak habis, kita geser lagi berbasis utang2 tahun ’80-an hampir habis industri kita juga belum berkembang” kisah Pratikno.

 

“Lalu kita mengandalkan ekonomi kita ke tambang mineral booming. Tapi, ketika harga komoditas turun luar biasa, industri tidak bisa ambil alih, fiskal kita bisa ambruk ini” imbuhnya.

Ada keputusan terberat Jokowi yang diambil awal kepemimpinan sebagai presiden. Salah satunya  subsidi BBM, yang saat itu dinikmati kalangan kelas atas.

 

“Keputusan pertama waktu itu memangkas subsidi BBM, memng untuk rakyat, tapi yang menikmati itu kalangan elite. Itu keputusan besar yang tertunda puluhan tahun. Waktu itu Pak Presiden sedang ke China,” kata Pratikno. Subsidi BBM akan dialihkan untuk hal2 lebih penting. Keputusan itu, menurut Pratikno, diumumkan setelah kepulangan Jokowi dari Australia.

“Dialihkan ke pendidikan, infrastruktur, dsb. Itu keputusan besar saat itu. Pak Presiden akan pergi ke Beijing, kita umumkan saat ratas (rapat terbatas), akhirnya diumumkan setelah pulang dari Australia”.
Setelah dari Australia, ia dapat laporan pemangkasan subsidi BBM akan berimplikasi politik. Jokowi tetap pilih ambil keputusan yang telah dibuat sebelumnya.

“Kita sudah putuskan sebelum saya pergi, kini nggak boleh mundur. Kalau diputuskan, kita nggak boleh mundur, kita umumkan, maka diumumkan” ucap Pratikno menirukan Jokowi kala itu. Hal itu pelajaran pertama dan berarti yang ia dapat sebagai orang terdekat Jokowi. Dalam pengambilan keputusan, tidak ada kata ‘mundur’ atau ‘mengulang’. “Putuskan putuskan, salah diperbaiki” tutur Pratikno.

Selain itu, dia menjelaskan makna blusukan yang kerap dilakukan Jokowi. Menurut Pratikno, blusukan itu salah satu proses melihat detail suatu permasalahan di pemerintahan.

“Orang sering salah memaknai blusukan. Blusukan, bagi saya, bukan se-mata2 jalan2, itu masuk hal detail dalam hal pemerintahan” kata dia. “Bagi beliau, blusukan itu policy making process untuk masuk ke hal detail. Kalau kata orang arsitektur itu the god love detail,” lanjut Pratikno.

Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie, yang juga menjadi pembicara acara ini, menyatakan hal sama. Dia bicara soal kepemimpinan. “Itu prinsip kita jangan cari jabatan, saya prinsip begitu, lebih baik kejar kemuliaan, bukan mengejar kekayaan. Kalau kejar kekayaan, pasti dapat. Kalau kejar jabatan, gampang. Tapi ngejar kemuliaan, dapat itu kekayaan dan jabatan” urai Jimly. (yas/elz; Dwi Andayani)

Monggo lengkapnya klik aja :  (http://detik.id/6L2j3J)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close