Opini dan sukses bisnis

Ritel konvensional agar tetap bertahan

Viva.co.id-Geliat pertumbuhan industri ritel tahun2 terakhir terpukul, karena lemahnya permintaan. Indikasinya pergeseran pola belanja dari konvensional ke digital, mau tidak mau membuat industri ritel harus bersaing ketat dengan gerai online, agar tetap eksis di pasar domestik.

 

Ada gerai2 ritel yang menghentikan kegiatan operasionalnya, lantaran jumlah pengunjung terkikis. Misalnya, PT Matahari Departement Store, akan menutup 2 gerai berlokasi di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai.

 

Advisory Board Chairman Mandiri Institute Chatib Basri tak memungkiri, maraknya penyedia platform belanja online tidak langsung membuat industri ritel, (konvensional) terpuruk. Ada salah satu alasan utama, sejumlah ritel tak mampu menandingi eksistensi gerai online.

 

“Ada toko2 tutup itu karena online. Kenapa dia bisa sampai tutup? Karena, dia tidak antisipasi. Dia tidak menyangka (fenomena ini) secepat itu” kata Chatib, Jakarta (26/9/17). Di era globalisasi, industri ritel perlu kreatif menciptakan inovasi baru, agar mampu bersaing. Kemajuan tekno  tak terelakaan di dunia.

 

“Yang survive itu yang punya analytical dan creative thinking. Jadi, harus  fleksibel dan adaptasi,” kata mantan Menkeu itu. Meski ada pergeseran pola konsumsi, hal itu dirasakan kaum menengah ke atas, yang notabene memiliki fasilitas belanja online. Untuk 40% kalangan menengah ke bawah, pendapatan yang stagnan jadi alasan tingkat permintaan rendah.

 

“Online itu harus dilakukan di smartphone, tidak bisa pakai telepon umum, atau telepon rumah. Harga smartphone mahal, dan digunakan kaum urban. (asp; Raden Jihad Akbar, Chandra G. Asmara)

Monggo lengkapnya klik aja :  (http://m.viva.co.id/berita/bisnis/960445-syarat-bagi-ritel-konvensional-agar-tetap-eksis)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close