Psikologi

Berbeda persepsi dan arah

Jaman saya masih pegawai muda dulu, saya ikut mendengar promosi orang asuransi. Ceritanya, dia bertanya, mengapa kalau pribumi orang tuanya sukses dalam karir,  ketika wafat, sekalipun asetnya diwarriskan, tetapi anak cucunya sulit meniru kesuksesan moyangnya.

 

Ibaratnya, kakeknya pensiunan Bupati atau pejabat tinggi lainnya, anak cucunya ketika harta waris habis,  ada yang kemudian malah jadi tukang becak. Tragis ya. Dipihak lain, ada pedagang kelontong Cina, menjajakannya ke-mana2 dengan jalan kaki, tapi anak cucunya sukses minimal jadi pemilik restoran bubur ayam atau bahkan super market.

Mau tau rahasianya?
Ketika masih jadi anak bupati, generasi pribumi foya2 dengan kekayaan orang tua. Mereka lalai terhadap perjuangan hidup karena mengandalkan harta waris. Sementara anak “Cina” yang terbiasa hidup sederhana, belajar dagang dari kecil agar nantinya bisa mandiri.

Dan berkat orang tuanya ikut tabungan asuransi. Heibatkan? (Soenarto SA; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close