Kesehatan

Efek kerja hingga Larut malam(2/2)

(bbc.com/Indonesia)-Melanjutkan seri (akhir) berikutnya tentang kerja larut malam :

Kerja malam meningkatkan kemungkinan stres yang berujung ke penyakit kardiovaskular.

Seperti telah diketahui pekerja malam, tak mudah mendapat panganan sehat saat hari begitu larut. Uniknya, ada penelitian yang menyebut konsumsi karbohidrat meningkat 35-40% dalam 4-5 hari yaitu  jam tidur begitu terbatas. Penyebabnya, jumlah hormon yang disebut ghrelin meninggi.

 

Kondisi itu menyebabkan pekerja malam cepat lapar dan mendorong mereka mengkonsumsi gula serta karbohidrat. “Situasi seperti itu tak bagus karena bisa menyebabkan obesitas / diabetes,” ujarnya.

 

Jam tidur yang terampas berdampak pada kesehatan, dan kondisi keuangan, kata ekonom senior di institusi penelitian Rand Europe, Marco Hafner. “Di Inggris ditemukan fakta, waktu tidur yang berkurang merugikan perekonomian nasional sebesar 40 miliar poundsterling setiap tahun.

 

“Nominal yang dihitung dari hilangnya produktivitas dan kematian itu setara 1,8% dari pendapatan domestik bruto Inggris” tuturnya. Apakah pemerintah memperhatikan hal ini dan mengeluarkan kebijakan khusus? Marco Hafner mengatakan, pemerintah baru mengambil langkah awal.

 

Publik tahu Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit di AS mendalami fenomena itu dan menyatakan munculnya pengurangan waktu tidur masyarakat. “Jadi ada peningkatan kesadaran tentang jam tidur publik yang minim,” kata Hafner.

 

Melawan ritme metabolisme tubuh pemicu stres

Stres ini terutama ketika orang itu menghadapi tekanan psikologi berat. Jika kesadaran itu muncul, mengapa jam kerja malam tetap dijalankan? Sudah ditemukan banyak resiko kesehatan pada pekerja malam, mengapa jadwal itu tetap diterapkan?

 

Banyak orang tak punya pilihan dan pekerja medis seperti Tracey Loscar menunjuk sisi positif dari kerja larut. “Jadwal kerja yang diatur kantor saya berefek positif bagi keluarga saya. Saya dapat libur 2 pekan setiap bulan. Saya bekerja sepanjang minggu tapi itu diganti dengan 7 hari libur.

 

“Artinya ada 7 hari ber-turut2 untuk anak2 dan hal2 lain. “Saya tahu saya terikat dan saya juga sadar dengan jadwal tidur, aktivitas fisik, apa yang saya makan, dan saya akan menunda sejumlah untuk pemulihan, saya berusaha kuat melonggarkan waktu,” tutur Loscar.

 

Paramedis itu menuturkan, kerja hingga larut malam sesuai beberapa jenis karakter orang. “Mereka yang senang rota( jadwal) malam merupakan orang-orang introvert. Tekanan publik berkurang pada malam hari sehingga orang yang menyenangi kerja waktu itu, mereka yang senang bekerja secara individual,” kata Loscar.

 

Namun apakah bekerja hingga larut selama 17 tahun benar2 tidak berdampak pada kesehatan Loscar? “Sungguh saya menjalani waktu2 kerja itu dengan kelelahan” ujarnya sambil tertawa. (Sarah Keating; BBC Capital; Bahan dari : (http://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-42383213)-FatchurR*** Tamat…….

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close