“Fabi’ayyi ala’I rabbikumaa tukazzibaan”-“Karunia Tuhan yang mana juakah yang hendak kamu berdua dustakan (Surat Ar-Rahman QS 55). Surat Ar Rahman, memiliki keistimewaan dengan mengulang kalimat diatas sebanyak 31x. Allah bertanya kepada manusia dan jin, akan karunia yang telah Ia berikan.
Setiap kali ayat itu disebut, direnungkan dengan mendalam dan khusyu, kita rasakan betapa kecilnya kita dihadapan ciptaan Allah ini dan betapa besarnya nikmat keberadaan kita di alam raya yang luas ini.
Dari hasil pengamatan teleskop Hubble, jagad raya ini memiliki 170 milyar galaksi yang bisa diamati. Tata surya kita berada pada salah satu galaksi, yakni Bima Sakti.
Bima Sakti beredar bersama galaksi yang lain dengan kecepatan 950.000 km/jam, mengelilingi pusat jagad. Bersama Tata Surya kita, Bima Sakti memiliki 160 milyar planet dan 100 milyar bintang dan semua berada dalam bidang cakram yang garis tengahnya 100.000 tahun cahaya atau 950 ribu trilyun km. Sekalipun demikian Bima Sakti bukan termasuk golongan galaksi yang besar.
Tata Surya kita terdiri dari matahari, yang dikelilingi oleh 8 planet, 43 bulan, asteroid, komet dan meteor. Matahari ini beredar mengelilingi pusat galaksi dengan kecepatan 720.000 km/jam. Bumi kita yang teramat indah dan mungil ini mengelilingi matahari dengan kecepatan 107.870 km/jam.
Karena gerakan edar bumi ini, mengakibatkan kita memiliki musim kering dan musim hujan, juga saudara kita se-bumi di belahan lain menikmati keindahan empat musim. Bumi berputar pada porosnya, kecepatannya 1.670 km/jam, sehingga memungkinkan kita menikmati secercah sinar mendahului terbitnya matahari di arah timur.
Allah mewajibkan saat itu kita mengambil air wudhu yang dingin, membasuh tangan agar bersih, berkumur menghilangkan sisa-sisa liur, agar kita bisa memujinya dengan hawa mulut yang segar, membasuh muka dan mengusap kepala untuk menghilangkan rasa kantuk dan mencuci kaki agar kita dapat menghadap-Nya dengan bersih.
Rotasi bumi ini juga yang mengatur waktu kerja, waktu sholat, sampai sore nanti saat langit semburat lembayung di ufuk barat. Allah kemudian menyelimuti bumi ini dengan kegelapan, agar kita dapat tidur sekaligus memberi kesempatan kepada hati, limpa, ginjal kita bekerja sepanjang malam.
Kadang Allah menyuguhi pemandangan malam yang sangat indah dari bulan yang mengelilingi bumi dengan kecepatan rata-rata 3.683 km/jam, dengan atraksi purnamanya. Bulan purnama ini jauh lebih indah bila dinikmati pada alam terbuka, tidak tertutup oleh kungkungan atap rumah.
Betapa seimbangnya Allah menciptakan segala gerakan Alam ciptaan-Nya ini, bumi dalam lintasannya mengelilingi matahari setiap 29 km berdeviasi 2,8 milimeter saja !!! Bila bukan 2,8 mm melainkan 3 mm, maka akan terjadi kehancuran hebat . Sedang bila 2,5 mm bukan 2,8 mm orbit bumi akan luas dan kita terlalu jauh dari matahari, semua akan membeku.
Semua itu hasil perhitungan para ahli masa kini dengan bantuan teleskop, super computer yang mampu melakukan perhitungan matematika yang teramat rumit. Padahal, sekitar abad ke 7, 1400 tahun yang silam, saat kebanyakan manusia berpendapat bumi itu datar seperti meja dan matahari dan benda langit mengelilingi bumi, sebentar diatas sebentar dibawah meja,
Allah berfirman melalui Surat Az Zumar (QS 39:5), “……. Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan (membungkus) malam atas siang dan menutupkan siang atas malam …….. (dalam ayat tersebut dipakai “takwir” dalam bahasa Arab yang berarti membungkus sesuatu yang bulat) ……….dan menundukkan matahari dan bulan, masing2 berjalan menurut waktu yang ditentukan (dengan ketepatan <0,2 mm per 29 km)”. (Harun Yahya, Ankara, 1999) .
Diberikan secuil kehidupan saja sudah merupakan nikmat yang teramat indah, apalagi ditempatkan iman dalam dada kita, adalah karunia yang tidak terhingga. Subhanallah. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR
