Islam

Tromboning Exercise (TA 254)

“Maa salakakum fiisaqar. Qaaluu lam naku minal-mushalliin”

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar? Mereka menjawab. ‘Dahulu kami tidak termasuk orang yang melaksanakan shalat’” (Surat Al Muddatstsir QS 74:42-43)

 

Seorang muslim diperintahkan shalat dengan cara yang teratur seperti yang diajarkan oleh Nabi SAW. Shalat menghubungkan diri langsung dengan Allah, mengucapkan syukur berterima kasih atas nikmat dan karunia Ilahi. Setiap hari umat muslim se-kurang2nya sholat lima waktu, sebanyak 17 rakaat, dengan gerakan tertentu yang diulang-ulang.

 

Nabi bila shalat, beliau menundukan kepala beliau dan mengarahkan pandangan beliau ke tanah. Pandangan beliau tetap, tidak meninggalkan tempat sujud. (hadits al Baihaqi dan al-Hakim dan diperkuat riwayat 10 sahabat). Beliau tidak menoleh, sabda beliau, “Itu adalah serobotan yang dilakukan setan terhadap shalat seorang hamba” (al-Bukhari dan Abu Dawud).

 

Beliau melarang shalat menatap ke atas (langit). Juga termasuk saat sujud, mata terbuka melihat ke tempat sujud. Sebagian ulama juga menyebut menutup mata saat shalat merupakan sikap wara’ yang tidak beralasan. Sebagian ulama berpendapat menutup mata adalah perbuatan makruh. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk shalat Nabi Muhammad SAW.

 

Dengan mengarahkan pandangan lekat tempat sujud (bekas sentuhan dahi) selama shalat dan dalam posisi tasyahhud awal, maupun tasyahuud akhir, pandangan kearah ujung telunjuk jari kanan, diharapkan pikiran tidak melayang kemana-mana dan membuat shalat kita makin khusyu.

 

“Jika kamu shalat, maka janganlah menoleh, sebab Allah mengarahkan Wajah-Nya ke wajah hamba-Nya di dalam shalatnya selama ia tidak menoleh” (diriwayatkan oleh Tirmidzi dan al-Hakim, keduanya menilainya hadits yang shahih).

 

Jadi selama kita shalat, berulang kali selama beberapa waktu kita menatap objek dengan jarak berbeda-beda, jarak berdiri, jarak rukuk, jarak duduk dan termasuk jarak sujud, dimana objek itu tepat didepan hidung kita.

 

Dalam buku Natural Vision Improvement (1986), Janet Goodrich, untuk pertama kali memperkenalkan latihan untuk menguatkan otot2 mata guna meningkatkan kesehatan mata dengan latihan yang disebut “tromboning exercise”. Pada prinsipnya latihan ini menatap objek yang digerakan pelan dari agak jauh, jangkauan lengan, sampai ke ujung hidung (mirip memainkan alat musik trombone/trompet.

 

Pada sasaran agak jauh, bisa menatap pegangan pintu di kamar. Para ahli masa kini menyebutkan latihan fokus tatapan mata ini dapat meningkatkan kendali atas otot2 extraocular dan men-stimulasi aliran nutrisi ke dalam mata. Disarankan berlatih singkat ini dalam frekuensi sering setiap harinya.

 

Nah, Rasulullah memberi petunjuk mengatur tatapan mata saat shalat, memerintahkan punggung yang lurus saat rukuk dan tertib dalam sujud, semua diwajibkan dengan  thuma’ninah tidak ter-gesa2.

 

Ternyata “tromboning exercise” ini sudah dilakukan umatnya sejak dulu dan tepat seperti apa yang ditemukan oleh para ahli mata pada masa kini.Subhannalah. Semoga mata Anda selalu sehat wal afiat. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR

“Maa salakakum fiisaqar. Qaaluu lam naku minal-mushalliin”

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar? Mereka menjawab. ‘Dahulu kami tidak termasuk orang yang melaksanakan shalat’” (Surat Al Muddatstsir QS 74:42-43)

 

Seorang muslim diperintahkan shalat dengan cara yang teratur seperti yang diajarkan oleh Nabi SAW. Shalat menghubungkan diri langsung dengan Allah, mengucapkan syukur berterima kasih atas nikmat dan karunia Ilahi. Setiap hari umat muslim se-kurang2nya sholat lima waktu, sebanyak 17 rakaat, dengan gerakan tertentu yang diulang-ulang.

 

Nabi bila shalat, beliau menundukan kepala beliau dan mengarahkan pandangan beliau ke tanah. Pandangan beliau tetap, tidak meninggalkan tempat sujud. (hadits al Baihaqi dan al-Hakim dan diperkuat riwayat 10 sahabat). Beliau tidak menoleh, sabda beliau, “Itu adalah serobotan yang dilakukan setan terhadap shalat seorang hamba” (al-Bukhari dan Abu Dawud).

 

Beliau melarang shalat menatap ke atas (langit). Juga termasuk saat sujud, mata terbuka melihat ke tempat sujud. Sebagian ulama juga menyebut menutup mata saat shalat merupakan sikap wara’ yang tidak beralasan. Sebagian ulama berpendapat menutup mata adalah perbuatan makruh. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk shalat Nabi Muhammad SAW.

 

Dengan mengarahkan pandangan lekat tempat sujud (bekas sentuhan dahi) selama shalat dan dalam posisi tasyahhud awal, maupun tasyahuud akhir, pandangan kearah ujung telunjuk jari kanan, diharapkan pikiran tidak melayang kemana-mana dan membuat shalat kita makin khusyu.

 

“Jika kamu shalat, maka janganlah menoleh, sebab Allah mengarahkan Wajah-Nya ke wajah hamba-Nya di dalam shalatnya selama ia tidak menoleh” (diriwayatkan oleh Tirmidzi dan al-Hakim, keduanya menilainya hadits yang shahih).

 

Jadi selama kita shalat, berulang kali selama beberapa waktu kita menatap objek dengan jarak berbeda-beda, jarak berdiri, jarak rukuk, jarak duduk dan termasuk jarak sujud, dimana objek itu tepat didepan hidung kita.

 

Dalam buku Natural Vision Improvement (1986), Janet Goodrich, untuk pertama kali memperkenalkan latihan untuk menguatkan otot2 mata guna meningkatkan kesehatan mata dengan latihan yang disebut “tromboning exercise”. Pada prinsipnya latihan ini menatap objek yang digerakan pelan dari agak jauh, jangkauan lengan, sampai ke ujung hidung (mirip memainkan alat musik trombone/trompet.

 

Pada sasaran agak jauh, bisa menatap pegangan pintu di kamar. Para ahli masa kini menyebutkan latihan fokus tatapan mata ini dapat meningkatkan kendali atas otot2 extraocular dan men-stimulasi aliran nutrisi ke dalam mata. Disarankan berlatih singkat ini dalam frekuensi sering setiap harinya.

 

Nah, Rasulullah memberi petunjuk mengatur tatapan mata saat shalat, memerintahkan punggung yang lurus saat rukuk dan tertib dalam sujud, semua diwajibkan dengan  thuma’ninah tidak ter-gesa2.

 

Ternyata “tromboning exercise” ini sudah dilakukan umatnya sejak dulu dan tepat seperti apa yang ditemukan oleh para ahli mata pada masa kini.Subhannalah. Semoga mata Anda selalu sehat wal afiat. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close