Islam

Pangea (TA 257)

Adalah Frabcis Bacon salah satu ilmuwan pertama yang pada tahun 1626 mengamati lekukan-lekukan peta benua. Kemudian R.PE Placet berteori bahwa Benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Afrika dulu pernah menjadi satu daratan.

 

Perhatikan pantai timur daratan Brazil, tepat masuk ke cekungan barat Afrika, sebaliknya tonjolan barat-daya Afrika, tepat mengisi cekungan Amerika tengah Caribia. Pada tahun1912, 1858 Antonio Snider melontarkan teori “continental drift”, benua yang mengambang.

 

Eduard Suess seorang ahli Geologi, berteori bahwa semua benua yang sekarang ada, adalah satu, Godwanaland. Jadi semua benua bergerak, juga Asia, India, Australia, Kutub Selatan dan Greenland.

 

Baru pada (1912), Alfred Wegener mendukung teori continental drift itu dan dulu semua benua itu berkumpul dalam sebuah masa besar, yang disebut benua besar “Pangea”. Awal abad ke 20, para ahli menemukan bukti2 baru tentang benua bergerak ini dengan bukti-bukti kesamaan struktur dan tipe batuan, kesamaan fosil-fosil hewan purba pada kawasan-kawasan yang dipisahkan lautan luas.

 

Ditemukan pula endapan besar di batu bara di Antartika , bukti kawasan itu pernah ditumbuhi hutan tropis yang luas di khatulistiwa. Gerakan benua itu sekarang bisa diamati langsung dengan gerakan Greenland yang bergerak menjauhi Eropa dan mendekati Amerika Utara dengan kecepatan 36 meter/tahun. Pulau Madagaskar bergeser menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 km/tahun.

 

Pembelahan bumi Pangea tersebut mulai terjadi pada masa Permian sampai Jurassic, sekitar 225 juta sampai 135 juta tahun yang lalu. Awalnya, pada masa itu terjadi keretakan di daerah selatan, yang menyebabkan Antartika, India dan Australia mulai memisahkan diri. Munculah Samudera Hindia. Kemudian terenggangnya Amerika Utara dan Afrika, yang menyebabkan munculnya Samudera Atlantik.

 

Beturut-turut pada jaman Cretaceous ( 150 – 140 juta tahun yang lalu) dan Kenozoikum ( 60 – 55 juta tahun yang lalu) benua makin mendekati keadaan sekarang. Amerika Selatan mendekati Antartika, Australia berpisah dengan Antartika.

 

Madagaskar adalah pulau sendiri, lepas dari lempeng Afrika. Gerakan ini menyebabkan terjadinya lempeng-lempeng benua. Diketahui ada delapan lempeng besar dunia yakni lempeng Afrika, Antartika, Australia, Eurasia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Hindia dan lempeng Pasific.

 

Para ahli menemukan semua gerakan dari lempeng bumi karena kerak bumi “mengambang pada lapisan Astenosfer yang memiliki kepadatan rendah. Tebal dari lapisan ini sekitar 100 -350 km dibawah bumi. Diatasnya sebelum menyentuh dasar kerak bumi, ada lapisan transisi yang padat setebal 50 – 100 km.

 

Kerak bumi ini selalu bergerak, walaupun gerakannya relatif lambat, tapi terus menerus. Ada dua macam kerak bumi, kerak bumi samudra yang tebalnya 5 – 12 km dan kerak bumi benua, yang lebih tebal, 20 – 50 km.

 

Pesan-pesan akan adanya gerakan bumi itu, sudah dituliskan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang turun sejak tahun 610 M berturut-turut selama 23 tahun, “tsumma syaqaqnal ardha syuqqan”.

“wa taral-jibaala tahsabuhaa jaamidataw wa hiya tamurru marrasahaab” Kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. (Surat Abasa QS 80:26).

 

Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap ditempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan” (Surat An Naml QS 27:88)

 

Bagaimanakah seorang yang buta huruf seperti Nabi Muhammad, mengetahui bahwa ada benua besar Pangea yang kemudian terbelah-belah dan berjalan-jalan diatas lapisan Astenosfer, yang mengapung diatas mantel bumi yang ketebalannya sekitar 2900 km dibawah bumi? Pasti bukan buah pikiran Nabi sendiri melainkan adalah firman Sang Maha Pencipta belaka.

 

Mempelajari ilmu asal muasalnya penciptaan bumi seperti ilmu Alam, Geologi dan ilmu-ilmu lainnya, adalah perintah Tuhan,  seperti tersebut dalam surat Al Ankabuut, “Qul siiruu fil-ardhi fandhuruu-kaifa bada’al khalq…”. Katakanlah, ‘Mengembaralah di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Dia memulai penciptaan…’. (QS 29:20). (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close