Wisata dan Kuliner

Bubur India untuk Berbuka di Masjid Pekojan

(msn.com/id-id/travel)- Sejak puluhan tahun lalu, Ahmad Ali jadi juru masak bubur India. Masakan ini jadi menu tradisi berbuka puasa bagi jemaah Masjid Pekojan, Petolongan, Semarang.

 

“Ini tradisi ratusan tahun. Tiap Ramadan di masjid ini dihidangkan bubur India untuk buka puasa. Sudah jadi kuliner wajib saat Ramadan” terangnya saat ditemui, (18/5). Untuk membuatnya India tak sulit. Hanya butuh 3 jam memasaknya. Satu jam pertama adukan bubur tidak boleh berhenti. “Satu jam pertama itu mencampur bumbu dan beras. Jadi adukannya tidak boleh berhenti” terang Ali.

 

Ali mengaku yang membedakan bubur India dengan bubur kebanyakan adalah bumbunya. Bumbu2 bubur India asal dari campuran berbagai rempah, seperti bawang merah, bawang putih, serai, manis jangan atau kayu manis, daun salam, wortel, santan cair dan santan kental.

 

Menu bubur India ini dibawa ke Indonesia oleh nenek moyang Anas Salim. “Ini resep masakan turun-temurun sejak kakek saya yang asal negara bagian Gujarat, India” jelasnya. Anas pewaris bubur India ketiga setelah dapat resep dari kakek, Harus Rofii dan Salim Harun yang tak lain ayahandanya. Keluarga besar Anas menggunakan bumbu kaya rempah sebagai penguat rasa bubur India.

 

“Kakek saya mubalig yang kerap mensyiarkan agama Islam dari perbatasan India-Pakistan. Lambat-laun memilih berdagang dengan komunitas orang Koja dan ke Indonesia sejak (1800) atau 228 tahun lalu”.

 

Perjalanan komunitas Koja berlanjut sampai ke Pantai Semarang dan tiba di sudut kawasan Mataram yang kini dikenal Kampung Petolongan. “Di sinilah, awalnya orang Koja berdagang sarung, tasbih sampai ragam rempah2 yang dibawa dari tanah kelahirannya. Karena punya resep bubur India yang khas itu, maka dikenalkan ke penduduk pribumi lokal” lanjutnya.

 

Dari semula 10-15 orang, kini jumlah orang Koja di kampung ini ratusan jiwa. Rumah2 nya bercorak khas campuran Pakistan-Melayu berdinding berwarna hijau muda. “Kini tiap Ramadan disediakan 200 – 300 porsi bubur India. Sebagai variasi ada campuran kuah gulai, sambel goreng, ungkep dan terik” tuturnya.

 

Bubur ini dihidangkan di mangkuk, dan dilengkapi susu atau teh ditambah kurma. “Dulu ada tambahan zam-zam. Tapi karena pasokan disetop sama Pemerintah Arab Saudi maka diganti susu”. (Dian Adi Permana; Editor merdeka.com; Bahan dari : https://www.msn.com/id-id/travel/foodanddrink/bubur-india-menu-berbuka-ratusan-tahun-di-masjid-pekojan-semarang/ar-AAxu2a1?li=AAv04jD)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close