Pengalaman Anggota

Nyadran

Terlepas dari sikap pro dan kontra, di Jawa Tengah tepatnya disuatu dusun dikota kecil  Ambarawa, dipertengahan bulan Syahban, ada kebiasaan yang katanya termasuk katagori kearifan lokal.

 

Adalah suatu acara bersih bersih makam dan doa bersama yang dilakukan di pemakaman tempat anggota keluarganya yg sudah dimakamkan sebelumnya.

 

Bergabung bersama dengan keluarga2 lainnya, mereka mengundang Kyai serta pemuka masyarakat dan masing2 keluarga bersepakat membayar iuran  atau menyiapkan  makanan dalam bentuk “berkatan” dos yang bentuk berkatannya tentu berbeda2.

 

Prosesi acaranya bersih2 makam,  tabur bunga, lanjut pembukaan oleh MC dan sambutan dari aparat Pemerintah, dilanjutkan  tahlil, ditutup doa bersama. Setelah jedah, berkatan boleh di bawa pulang.

Tradisi ini dilakukan jelang bulan Ramadhan.sebagai wujud keinginan  mensucikan diri dengan mengirim doa bagi keluarganya  yang telah berada dialam kubur.

 

Dari sisi agama Islam

Ini tidak pernah dicontohkan dan  dilakukan Rasul,  tapi menurut mereka ini suatu bentuk bakti kepada leluhur yg merupakan budaya masyarakat khususnya Jawa tengah yang dilakukan turun menurun sejak nenek moyang.Pemerintah setempatpun  mendukung guna membina rasa kebersamaan warganya

 

Keponakan (mantu) saya kali ini diajak ibunya khusus dari Bandung ke Ambarawa untuk pertama kali, dengan harapan  suatu saat bisa mewakili orang tuanya ikut bebersih makam dan  bergabung dengan tradisi dusun ini pada saatnya  nanti kalo ibunya sudah tiada. Wallahu a lam bish sawab. (Soenarto SA; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close