Islam

Rolling Charity Komunitas Sedekah bergulir untuk Kaum Papa

(regional.kompas.com)- KEDIRI, KOMPAS.com – Sekelompok orang di Kediri, Jatim, menghimpun diri atas kepedulian pada kaum papa. Mereka menamai kelompoknya dengan “Rolling Charity” atau disingkat Roty. Sesuai namanya, “Rolling Charity” adalah sedekah bergulir.

 

Bergulir 4x sebulan, dan 48x setahun. Itu karena Roty rutin dan berkesinambungan tiap Jumat tiap pekannya. Roty ini wahana pengumpulan dan penyaluran sedekah berkonsep dari anggota oleh anggota, untuk duafa. Sebab, sedekah itu berasal dan dikumpulkan dari anggota (donator), diatur anggota, serta dibagikan ke duafa. Sasarannya, kaum duafa yang ada di wilayah Kediri dan sekitarnya.

 

Untuk jenis bantuan bisa beragam bentuk tergantung titipan donaturnya. Uang tunai tetap pilihan utama. Imam Bashori, salah seorang pencetus gerakan itu, mengungkapkan, gerakan itu sejak awal memang didasari niat membantu sesama. Gerakan ini cukup banyak direspon dari orang2. “Hingga saat ini, ada 120 anggota yang tergabung di dalam grup Roty,” ujar Bashori (20/5/18).

 

Roty hingga saat ini sudah 2 tahun berdiri. Selama itu ada 376 duafa yang terjangkau dan ada 23 rumah yang dibedah. Bedah rumah ini pengembangan kegiatan dari sedekah bergulir. Dana sumbangan yang terpakai sedekah murni dari donatur anggota Roty, yang sukarela menyumbang. Sumbangan itu dikumpulkan tiap hari Jumat dan didistribusikan hari Jumat itu pula.

 

Sehingga tak sampai ada uang titipan yang lebih atau belum sempat terdistribusi. Pengumpulan uang dengan dijemput petugas khusus dari Roty. Pola pengumpulan uang ini membuat ikatan antar anggota Roty terjalin baik. Beberapa beranggapan, dengan dijemput itu, tali silaturakhim makin menguat.

 

Ada kontak langsung antar anggota. “Meski ada rekening, tapi anggota banyak yang pilih sistem jemput” ujarnya. Penjemput sumbangan di Roty juga itu anggota sukarela. Sumbangan tidak dipatok Jumlah uang sedekah titipan itu tidak ada aturan batasan. Semua tergantung donatur dalam bersedekah. Bahkan, hanya dengan uang Rp 5.000 bisa berpartisipasi.

 

Dalam sekali putaran Jumat, rata2 terkumpul uang hingga Rp 3 juta. Uang itu dibagi untuk 6-7 orang duafa penerima. “Selain itu, biasanya juga ada yang nitip beras, juga ada yang pernah nitip tv bekas layak pakai,” ujar dia. Seperti sedekah bergulir pada (18/5/2018), terkumpul Rp 3.822.000. Jumlah ini didistribusikan kepada 7 duafa dari Pare dan Papar (Kediri), serta Warujayeng (Nganjuk).

 

Salah satu duafa penerima pada edisi itu Ramiyati (70), warga Desa Ngampel, Kec-Papar, Kediri. Ramiyati janda yang hidup sebatang kara. Prinsip lain dari grup Roty itu transparansi keuangan. Mayoritas para donatur itu terhimpun dalam grup WA. Melalui grup itu, dilaporkan keuangan mulai penambahan donasi, hingga jumlah total donasi.

 

“Selain laporan grup, juga laporan yang dikirim secara pribadi ke donatur. Itu karena tidak semua anggota grup berdonasi dalam satu putaran itu,” kata Syam Al Anshori, pengurus Roty lain. Laporan itu, selain berisi laporan keuangan, juga laporan pendistribusian yang berisi asal usul dan profil penerima Roty. Laporan ini kerap dan wajib menggunakan foto penerima Roty.

 

Pengurus tak digaji Pihak atau pengurus yang terlibat Roty itu juga tidak ada gaji. Setiap donasi yang masuk, tidak ada potongan sepeserpun terhadap donasi itu. Semua didasari kepentingan sosial. Mereka pribadi2 yang mau meluangkan waktu mereka di tengah kesibukan masing2 untuk peduli sesama. Sebab, semua pengurus itu punya pekerjaan masing2.

 

Transparansi dan amanah itu yang membuat anggotanya terus bertambah. Juga para anggota itu berasal dari berbagai latar belakang namun dengan niatan sama, yakni membantu meringankan beban kaum duafa. “Bagian dari tanggung jawab sosial kita,” ujar Abdurahman, salah satu anggota Roty.

 

Seiring waktu, pengembangan kegiatan juga dilakukan. Tidak melulu pendistribusian donasi. Kini bertambah program bedah rumah. Bedah rumah itu dilakukan tiap sebulan 1x dengan ambil waktu Jumat legi pada penanggalan Jawa. Pada Jumat 11/5 lalu, rumah yang dibedah yang ditempati Mbah Padi dengan alamat di Desa Purwodadi, Kec-Kras Kab-Kediri.

 

Saat itu terkumpul dana hingga Rp 6.112.000. Selain banyak berdonasi uang tunai, juga tidak sedikit yang mendonasikan benda-benda lainnya seperti semen, daun pintu, sprei, sarung, gula, hingga ranjang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “”Rolling Charity”, Komunitas Sedekah Bergulir untuk Kaum Papa di Kediri”, Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim; Editor : Robertus Belarminus; Bahan dari :  https://regional.kompas.com/read/2018/05/20/16335431/rolling-charity-komunitas-sedekah-bergulir-untuk-kaum-papa-di-kediri)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close