Opini dan sukses bisnis

Singgih perajin Stik Bambu Madiun yang terkenal hingga Luar Negeri

(regional.kompas.com)-MADIUN, Singgih Hermawan (35), warga Jalan Mangga XI, Kejuron, Kec-Taman, Madiun, Jatim, tak menyangka kecelakaan motor yang menimpanya (April 2016) banyak mengubah hidupnya. Bukan pasrah dan pemalas.

 

Pasca-kecelakaan, pergelangan tangan kirinya patah dan harus dipasangi dua pen, Singgih  berhenti bekerja dari toko mebel di Madiun. Tak menyerah himpitan masalah yang menderanya, Singgih bangkit merintis usaha kerajinan bambu yang dinamainya Stik Bambu Unik Madiun.

 

“Saat itu saya bosan di rumah tanpa berkegiatan apa pun pasca-kecelakaan. Lalu saya coba sesuatu. Saat itu saya menemukan batang kayu tak terpakai di rumah, lalu saya coba ukir jadi kerajinan ukiran,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, (3/3/2018). Kerajinan ukir dari batang kayu itu awalnya untuk melemaskan tangan supaya tidak kaku. Ternyata mengukir batang kayu keras dan susah.

 

Tak berhasil pada ukiran kayu, dia mencoba memanfaatkan koran bekas. Ia jadikan koran bekas jadi hiasan dan kerajinan. Proses kerajinan berbahan koran bekas terlalu mahal biaya produksinya. “Kalau pakai koran bekas repot, harus dilinting dulu lalu dilem. Tak hanya itu, untuk menempelnya harus pakai lem tembak yang harganya mahal” jelas Singgih.
Tertarik pada stik bambu

Upaya kedua gagal, Singgih disarankan pamannya mencoba membuat kerajinan berbahan dasar stik bambu atau lidi bambu. Biasanya, stik bambu digunakan membuat kandang / sangkar burung. Setelah dicoba, Singgih lebih tertarik pakai stik bambu sebagai bahan kerajinannya. Selain harga bahan murah, stik bambu yang berbahan bambu apus mudah dicari, lebih lentur, dan kuat.

 

“Harganya murah, satu bonggol isi 1.000 batang, cuma Rp 75.000,” katanya. Setahun bergelut dengan stik bambu, pria bujang ini berhasil membuat beragam bentuk dan jenis kerajinan dari stik bambu. Dengan bahan itu, ia berhasil membuat lampu hias, pigura, gantungan kunci, miniatur rumah, miniatur vespa, miniatur kereta, miniatur biola, dan beragam bentuk unik lainnya.

 

Untuk membuat kerajinan dari stik bambu, Singgih bekerja sendiri. Satu produk kerajinan yang dibuat dari bahan stik bambu butuh 2-3 minggu. “Semua bentuk produk kerajinan stik bambu dibuat manual. Hanya menggunakan peralatan sederhana, seperti pisau, cutter, kawat, tang, dan lem kayu,” jelasnya. Lantaran bekerja sendiri, Singgih mengaku belum bisa memproduksi massal.

 

Tak hanya itu, peralatan yang belum memadai  menjadikan dia tak bisa berkarya berjumlah banyak. Untuk memasarkan karya uniknya itu, Singgih menawarkan produknya melalui akun FB dan Instagram miliknya. Biasanya pembeli kerajinan buatannya berasal dari pencinta kerajinan unik.

Keunikan kerajinan stik bambu, menjadikan seorang Jerman pesan miniatur rumah. “Saya pernah mendapat pesanan miniatur rumah dari orang Jerman. Tapi karena packing-nya susah, enggak jadi”. Untuk harga satu produk kerajinan stik bambunya, dia jual antara Rp 5.000 – Rp 300.000. Harga tergantung tingkat kerumitan serta banyaknya bahan yang dibutuhkan.

 

“Kalau ukuran besar dan tingkat kerumitannya tinggi, harganya berbeda dibandingkan produk yang ukurannya kecil,” ucap Singgih. Menurut Singgih, ukuran dan bentuk selalu ditanyakan ke pemesan produknya lebih dulu. Setelah sepakat ukuran dan bentuk gambarnya, Singgih membuat sketsa hingga dilanjutkan merangkai satu per satu stik bambu menjadi kerajinan.

 

Untuk pengembangan usahanya, dia berharap dapat bantuan modal dari Pemkot Madiun. Bukan hanya modal untuk beli peralatan, juga pendampingan dan dibantu pemasarannya. “Saya terkendala modal dan pemasaran, apalagi di sini belum ada wadah UKM pemula” jelasnya.

 

Baginya, pemkot semestinya mendampingi UKM pemula agar bisa mengembangkan usahanya. Tanpa pendampingan modal dan pemasaran, UKM pemula tak akan bisa berkembang mengikuti pasar.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mengenal Singgih, Perajin Stik Bambu di Madiun yang Dikenal hingga Luar Negeri”, Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi; Editor : Erwin Hutapea

:  https://regional.kompas.com/read/2018/03/05/15444591/mengenal-singgih-perajin-stik-bambu-di-madiun-yang-dikenal-hingga-luar)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close