Iptek dan Lingk. Hidup

Teknologi AI Indonesia

(indotelko)- JAKARTA; Teknologi Artificial Intelligence (AI) diyakini berperan strategis mewujudkan “Making Indonesia 4.0” yang akan jadi landasan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

 

Making Indonesia 4.0 adalah roadmap (peta jalan) implementasi Industri 4.0 yang disusun pemerintah. Industri 4.0 tentang implementasi teknologi automasi dan pertukaran data di bidang industri. Adapun 5 teknologi utama yang menopang implementasi Industri 4.0, yaitu Internet of Things, Artificial Intelligence, Human–Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing

 

“Bicara Industri 4.0, teknologi kunci yang diharapkan mendukung pencapaian itu Artificial Intelligence (AI). Teknologi AI ini salah satunya digunakan Identity & Access Management (IAM) yang dikembangkan oleh Telkom Group melalui Element Inc, perusahaan yang mendapat investasi dari Telkom, untuk Identifikasi Biometrik,”

 

Ungkap Project Director Customer Experience Chief Digital & Strategic Portfolio Office Telkom Sri Safitri kala menjadi pembicara di sebuah seminar, belum lama ini.

 

Identifikasi Biometrik yang dikembangkan Element ini solusi yang siap pakai dan dilengkapi dengan anti spoofing yang pertama di dunia dan memiliki kapabilitas end to end mobile baik offline, lokal di perangkat berbasis AI dan Machine Learning.

 

“Identifikasi ini cocok untuk industri perbankan dengan face recognition atau finger scan yang butuh keamanan dan kenyamanan bagi pengguna sehingga diharapkan memberi manfaat kemudahan dan peningkatan pengguna m-banking tanpa direpotkan dengan meng-ingat2 password atau pin,” katanya.

 

Ditambahkannya, identifikasi Biometrik dengan face recognition juga sangat mempercepat proses pendaftaran pasien BPJS di rumah sakit dan juga mampu menekan fraud sehingga sangat mengurangi beban operasional dari BPJS.

 

“Identity Access Management itu melibatkan autentifikasi dan otorisasi. Keduanya ini tak bisa berdiri sendiri. Era Industri 4.0, akan membutuhkan solusi yang dikembangkan ini. Soalnya ini memberikan peningkatan layanan bagi pelanggan, meningkatkan trust, dan akuntabilitas yang jelas” kata seorang Councillor ASEAN CIO Association (ACIOA) ini.

 

Wanita yang hobi wisata kuliner ini memperkirakan (2020), 70% perusahaan yang terbiasa menggunakan salah satu pengenalan secara biometric menggunakan pendekatan kombinasi wajah, suara, dan perilaku dalam melayani pelanggan. “Nanti 70% perusahaan akan gunakan pengenalan biometric dikombinasi perangkat mobile. Ini akan tren yang tak terelakkan di era Industri 4.0,” urainya.

 

Dalam prediksinya, industri yang akan cepat mengadopsi teknologi biometric berbasis AI di Indonesia itu sektor kesehatan, ketenagakerjaan, perbankan dsb. “Pemerintah harus secepatnya adaptasi perubahan ini dengan menyiapkan regulasi, terutama isu privasi dan data pribadi” pungkasnya. (ad; Bahan dari  :  https://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=teknologi-ai-indonesia-4-0)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Back to top button
Close
Close