Saudaraku…kaum muslimin muslimat, Kita memasuki malam puncak dari malam2 di bulan Ramadhan. Inilah babak Final. Prime Time yang harus kita manfaatkan. Persiapkan diri kita! Ini adalah kelas akselerasi
10 hari terakhir, diantara malam2 tersebut ada satu malam dimana kita berkesempatan (jika berhasil) meraih pahala seperti beribadah selama 1.000 bulan. Dalam firman Allah disebutkan,
*”Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.”* (QS. Al-Qadar: 3)
Untuk malam spesial ini, bukan saja pahala berlipat yang akan kita dapatkan, namun juga ampunan, ya ampunan dari dosa2 kita.
Sabda Nabi SAW yang sangat terkenal: “Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” ( HR. Bukhari)
Dengan demikian, tidak heran jika Aisyah RA bertutur : “Nabi SAW ber-sungguh2 dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak pernah terlihat di waktu-waktu yang lain.” (HR. Muslim)
Mari kita renungkan. Jika sosok sekaliber *Nabi yang akan membuka pintu surga pertama kali* di hari kiamat masih mencari malam tersebut, lalu bagaimana dengan kita?
Jika *Kekasih Allah* dan seseorang yang telah diampuni seluruh kekhilafannya masih mencari malam Lailatul Qadr, lalu apakah kita pantas santai-santai saja?
Jika Seorang Nabi terbaik bangun untuk menghidupkan malam2nya, lalu kita membaca do’a tidur?
Jika Rasul SAW sibuk membaca Al Qur’an*, lalu kita seperti kita sibuk nongkrong di luar?
Lalu kita meremehkan?? Sibuk menonton TV acara yang tidak bermanfaat??
Saudaraku, Ini 10 hari terakhir, jangan lengah. Maksimalkanlah ! Usir rasa kantuk itu. Ingat, Inilah babak final bulan suci, Dan ingatlah Kekalahan yang paling menyakitkan itu kekalahan di partai FINAL
Semoga ALLAH memberikan taufiq untuk kita semua, (Soenarto SA; dari grup WA-VN Ditulis oleh Ustadz Muhammad Nuzul Dzikry, Lc.حفظه الله تعالى. )-FR
