TELKOMGrup dan SEKAR

Telkom Digitalisasi Pertanian Indramayu

(indotelko.com)- SLIYEG ; Telkom melakukan digitalisasi usaha pertanian di  Kecamatan Sliyeg, Kab-Indramayu, Jabar (7/6).

 

Presiden RI didampingi Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Mentan Andi Amran Sulaiman, Menperin Airlangga Hartanto, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Bupati Kab. Indramayu Anna Sophana meresmikan Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Sistem Pertanian yang dikelola Mitra Badan Usaha Milik Desa Bersama (MBB) binaan Telkom di Sliyeg.

 

Pada kesempatan ini Presiden meninjau proses pengolahan padi hasil panen hingga jadi beras kemasan yang siap jual di Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) milik MBB Sliyeg. “Pemerintah mendorong penerapan pengelolaan pertanian secara korporat membantu peningkatan kesejahteraan petani.” ujar Presiden.

 

Presiden menegaskan agar masa depan pertanian makin baik maka petani harus teroganisir. Tidak hanya terorganisir sebagai Kelompok Petani (PokTan), namun jadi organisasi yang lebih besar dengan sistem kerja setingkat korporasi.

 

Menteri BUMN Rini menjelaskan, sesuai amanat Presiden dalam hal Korporatisasi Pertanian, Kemen-BUMN telah menterjemahkannya dengan mewujudkan Program Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Sistem Pertanian yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan Petani.

 

“Lewat BUMN, pemerintah hadir dalam tiap siklus pertanian mulai dari pratanam, tanam, panen, hingga pasca panen,” jelas Rini. Kehadiran MBB Sliyeg itu program percontohan mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. MBB itu korporasi yang dikelola dengan sistem lebih efektif dan menguntungkan dengan menyediakan layanan yang bertujuan untuk mendukung kemajuan petani.

 

Rini melaporkan potensi petani di kec-Sliyeg ini 7.009 orang dari jumlah itu diserahkan kartu Tani kepada 2993 petani dan 1.158 petani diantaranya menerima fasilitas kredit usaha rakyat. Dengan pemberian fasilitas ini Diharapkan kebutuhan tanam petani dapat terpenuhi dengan baik berikut jaminan biaya hidup sampai musim panen.

 

Dirut Telkom Alex J. Sinaga mengatakan program ini pilot project digitalisasi sistem pertanian di Indonesia. Melalui keberadaan program ini diharapkan petani yang sebelumnya hanya penanam yang menghasilkan padi saja, saat ini bisa jadi wirausaha unggul. Digitalisasi sistem pertanian ini mesin penggerak guna memaksimalkan produktivitas petani.

 

Digitalisasi pertanian memudahkan monitoring data dan informasi, seperti lokasi kerja petani, luas lahan, serta waktu tanam dan panen. Data ini dapat digunakan MBB memfasilitasi kebutuhan para petani. Telkom mewujudkan digitalisasi pertanian  berbentuk platform digital yang terintegrasi bernama LOGTAN (Logistik Tani).

 

Melalui LOGTAN, petani dan BUMN terkait dapat mengakses data tunggal yang lengkap dari masa pratanam hingga pascapanen. LOGTAN menyediakan info terkait profil petani, jenis lahan pertanian, kebutuhan kredit usaha, asuransi hingga mobilisasi hasil panen. Digitalisasi sistem pertanian diperuntukkan bagi kelompok tani melalui kehadiran BUMN dalam 4 siklus tanam.

 

Pada siklus pratanam, BUMN menyediakan asuransi usaha tani dan kredit usaha rakyat melalui PT Jasindo, PT Askrindo, dan Himbara. Tahap tanam, BUMN hadir dengan menyediakan benih, distribusi pupuk, dan pendampingan melalui PT Pupuk Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, dan PT PNM.

 

Pada tahap Panen, BUMN menyediakan penyimpanan hasil panen dan resi gudang yang diselenggarakan PT Pegadaian. Di tahap Pasca Panen BUMN membantu distribusi hasil tani melalui Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia Pangan serta keberadaan Blanja.com sebagai platform eCommerce yang memungkinkan petani menjual secara online.

 

Program layanan kewirausahaan petani dan digitalisasi sistem pertanian ini diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi petani, seperti usaha skala kecil, daya tawar petani lemah, serta insentif petani yang tidak tepat dan tidak berkelanjutan.

 

Pelayanan melalui sistem terintegrasi dengan kartu tani. Data ini jadi acuan dari Kementan mengenai pertanian di Indramayu, khususnya di Kec-Sliyeg. Program Layanan Kewirausahaan Petani ini akan diterapkan di 11 wilayah di Jabar : antara lain Indramayu, Karawang, Majalengka, Ciamis, dan Cianjur.

 

Sistem digitalisasi pertanian yang dicanangkan sejak Maret 2017 ini menjadikan Indramayu kabupaten di Indonesia yang memiliki data pertanian matang. “Kami harap digitalisasi sistem pertanian bisa mendorong petani memaksimalkan sistem dan mempermudah bisnis pertanian. Sehingga produktivitas dan kesejahteraan petani meningkat,” tutup Alex. (ad; Bahan dari  :  https://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=telkom-digitalisasi-pertanian-indramayu)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close