TELKOMGrup dan SEKAR

TelkomTelstra Garap Pasar Digital Workplace

(indotelko.com)- JAKARTA; Perkembangan pesat teknologi digital mengubah landskap bisnis secara dinamis. Hingga tempat kerja tak luput dari perubahan teknologi digital. Terlebih, tenaga kerja milenial (2020) akan mendominasi angkatan kerja lebih mengutamakan tempat kerja digital (digital workplace) mendukung produktivitasnya.

 

Pergeseran perilaku kerja para millenial yang lebih dinamis ini, kenyataannya banyak perusahaan yang belum mengambil langkah meski sadar kebutuhan untuk menyediakan lingkungan kerja yang lebih fleksibel. Penyediaan sistem dan akses teknologi mumpuni untuk mendukung kolaborasi dan mobilitas dari digital workplace jadi suatu tantangan utama.

 

Chief Financial Officer Telkomtelstra Ernest Hutagalung menjelaskan organisasi dan budaya kerja akan bergeser serta digital workplace tak dapat dihindari. Secara umum, digital workplace dapat membuat strategi bisnis lebih efektif serta membuat keterlibatan karyawan melalui lingkungan komputasi yang lebih mirip konsumen.

 

“Perusahaan kini, terutama jajaran manajemen, harus siap mengatasi tiap hal yang menghambat kolaborasi digital. Sehingga, digital workplace dapat menghadirkan kemampuan beradaptasi dengan berbagai dinamika bisnis untuk memenangi kompetisi”.

 

“Kemampuan beradaptasi ini dapat berupa kecepatan dan kelincahan berkomunikasi, berkolaborasi, serta berkoordinasi dari masing2 tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan,” kata Ernest dalam diskusi ‘Future Workplace in Digital Era’ yang merupakan seri kedua dari Telkomtelstra Digital Transformation (DITA) Journey 2018, (8/5).

 

Berdasar survei2 yang dilakukan IDC, digital workplace mendorong peningkatan produktivitas perusahaan dan tenaga kerja 10%-20%. Hal ini tercermin dari kecepatan, kelincahan, efisiensi waktu, data akurasi, dan simplifikasi prosedur yang dapat dioptimalkan dalam digital workplace.

 

Data IDC memprediksikan lebih dari 50% pekerja di Asia Pacific, termasuk di Indonesia akan diisi kaum milenials, yang sering dikaitkan sebagai digital-native pada kehidupan se-hari2. Berdasar hal itu, IDC melihat ke depannya mobile-first dan cloud-enabled environment jadi penggerak dari lingkungan di masa depan.

 

Head of Consulting Department IDC Indonesia Mevira Munindra menjelaskan teknologi cloud salah satu fondasi yang mendukung implementasi digital workplace. Hasil riset dari IDC, aplikasi kolaborasi dan produktivitas bisnis ini penggunaan yang paling dominan dalam implementasi cloud. “Hampir 40% beban kerja untuk kolaborasi dan integrasi bisnis mulai dilaksanakan dengan cloud,“ kata Mevira.

 

Perusahaan Indonesia yang telah beralih ke solusi cloud sebagian besar untuk meminimalisasi biaya operasional perusahaan dan mendapat keleluasaan mengadopsi teknologi terbaru untuk optimalisasi bisnis tanpa harus mengeluarkan investasi besar untuk membeli perangkat keras baru.

 

Aplikasi dari cloud memungkinkan perusahaan berkolaborasi dengan mudah di mana saja dan kapan saja secara real time. Menurut Ernest, melalui aplikasi cloud seperti office 365 yang disediakan Telkomtelstra,  perusahaan tidak lagi harus menyediakan hardware berbiaya besar untuk tercapainya lingkungan kerja yang membutuhkan fleksibilitas.

 

“Telkomtelstra menghadirkan Office 365 sebagai bagian dari Software-as-a-Service solusi cloud yang dapat memberikan kebebasan bagi pegawai bekerja secara fleksibel dari semua perangkat tanpa mengurangi produktivitas. Office 365 memungkinkan pegawai untuk bekerja di mana saja dan kapan saja dengan fitur pendukung untuk berkolaborasi secara online baik dari telepon, video call, sharing file, mengedit file secara bersama dalam satu dokumen dan lainnya,“ ujar Ernest. (Ad; Bahan dari  :  https://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=taktik-telkomtelstra-digital-workplace)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close