Aku cinta Indonesia

Bikin bangga Prestasi Ditjen PSP empat tahun berkarya

(m.merdeka.com)-Kabar baik dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP). Empat tahun terakhir, Ditjen PSP berhasil melaksanakan program di seluruh Tanah Air. Yaitu Ditjen PSP ini berdampak pada peningkatan produktivitas dan peningkatan indeks pertanaman (IP).

 

Pasalnya, Ditjen PSP mampu fokus mendukung pembangunan 4 sub sektor komoditas : Tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Wujud nyata dari dukungan itu : Pengembangan dan pengelolaan air secara efektif-efisien untuk kegiatan pertanian berkelanjutan. Selain itu, Ditjen PSP mengembangkan sistem pembiayaan usaha pertanian yang fleksibel dan sederhana.

 

Pengembangan sistem mekanisasi pertanian (kebijakan pengembangan, pengawasan dan kelembagaan alat dan mesin pertanian) sesuai arah pembangunan pertanian, dan pengembangan pemanfaatan lahan rawa dan optimasi lahan rawa dan rawa pasang surut, direalisasikan. Sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan  petani di Indonesia. Berikut prestasi Ditjen PSP :.

 

1-Mengoptimalkan pemanfaatan Lahan Rawa

Lahan rawa di Indonesia 33,4 juta ha terdiri dari lahan pasang surut 20,1 juta ha dan rawa lebak seluas 13,3 juta ha itu potensi besar yang belum bisa di maksimalkan. Menteri Pertanian Andi Amran mendeskripsikan lahan rawa sebagai raksasa tidur. Dan Kementan membangunkan raksasa tersebut.

 

Dengan pilot project yang digulirkan sukses mengoptimalkan 750 ha lahan rawa di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalsel. Kunci dari keberhasilan proyek ini sistem pengelolaan air yang optimal.

 

Kementan terus bekerja dengan petani yang menggarap lahan rawa dengan bantuan ekskavator dan pompa gratis. Raksasa tidur rawa itu berhasil dibangunkan, dan terbukti produktif dengan indeks pertanamannya mencapai 3x dalam setahun.

 

2-Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi

Distribusi air berkesinambungan itu kunci suksesnya pertanian. Itu pentingnya pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi tantangan dunia pertanian yang konsisten berusaha dijawab oleh Ditjen PSP.

 

Melalui program pengembangan dan pengelolaan air efektif dan efisien untuk kegiatan pertanian berkelanjutan, selama 4 tahun kinerja Ditjen PSP berhasil mengembangkan rehabilitasi jaringan irigasi, irigasi perpompaan serta pengembangan embung, DAM parit, dan long storage.

 

Dalam kurun 2015-2018 telah dilaksanakan program rehabilitasi jaringan irigasi 3,14 juta ha. Realisasi terbanyak terjadi pada (2015) mencapai 2,45 juta ha. Realisasi terkecil (2017) seluas 99,95 ribu ha.

 

3-Meningkatkan indeks Pertanaman

Upaya yang dilakukan mencapai swasembada pangan meningkatkan Indeks Pertanaman. Pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) itu kunci penting usaha tersebut karena meningkatkan efisiensi usaha tani hingga 35-48%.

 

Selama ini, Ditjen PSP menyalurkan bantuan alsintan tidak kurang dari 350 ribu unit, terdiri dari traktor roda-2, traktor roda-4, pompa air, rice transplanter, cooper, cultivator, excavator, hand sprayer, implemen alat tanam jagung dan alat tanam jagung semi manual.

 

Pada (2015) alsintan yang disalurkan 54.083 unit, pada (2016) 148.832 unit, pada (2017) 82.560 unit, dan pada (2018) 112.525 unit. Alsintan itu diberikan kepada kelompok tani/gabungan kelompok tani, UPJA dan brigade alsintan.

 

4-Membuat Asuransi Khusus untuk Petani dan Peternak

Tantangan terbesar dunia pertanian dan perternakan adalah kerugian karena gagal panen atau kematian hewan ternak. Segala usaha petani-peternak seolah hilang. Tugas Ditjen PSP menjawab tantangan untuk melindungi para petani dan peternak jika terjadi hal2 yang tidak diinginkan.

 

Kementan dibantu Jasindo sebagai penyedia jasa asuransi membuat Asuransi Usaha Tanaman Pangan (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK) yang dilaksanakan sejak 2016. AUTSK menjamin hewan ternak dengan premi Rp200.000,- per ekor/tahun. Rp160.000,- ditanggung pemerintah dan sisa Rp40.000,- swadaya petani dengan ganti ruginya Rp10.000.000,- per ekor.

 

Ganti rugi yang ditawarkan AUTP Rp6.000.000,- per ha, dengan masa pertanggungan sampai masa panen selama 4 bulan. (mdk/tmi; Iwan Tantomi; Bahan dari : https://m.merdeka.com/uang/bikin-bangga-begini-prestasi-ditjen-psp-setelah-empat-tahun-berkarya.html)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close