Buletin Penstel

Meneladani Rasulullah

Tak terasa bulan Safar akan segera berakhir. Tiba masanya umat Islam akan memasuki bulan Rabi’ul Awal. Bulan lahirnya sang Kekasih Allah yaitu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.Lantas bagaimana sikap seorang muslim memuliakan Nabi Muhammad SAW?

 

Seorang muslim sejatinya dalam memuliakan Rasulullah SAW selain senantiasa bershalawat, juga dengan meneladani segala perbuatan dan perkataan Rasulullah   SAW. Dari Anas bin Malik RA beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

 

مَنصلَّىعليَّصلاةًواحدةً ، صَلىاللهُعليهعَشْرَصَلَوَاتٍ،وحُطَّتْعنهعَشْرُخَطياتٍ ، ورُفِعَتْلهعَشْرُدَرَجَاتٍ

 

“Siapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya 10x, dan digugurkan 10 kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya 10 derajat/tingkatan (di surga kelak),” (HR an-Nasa’i).

 

Allah mengajak umat Islam selalu meneladani perbuatan dan perkataan Rasulullah SAW. Sebagaimana firman Allah :

 

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

 

“Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah,” (QS. al-Ahzab : 21].

 

Berikut ini perilaku Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan teladan bagi umat Islam :

1-Bertutur kata yang baik.

Semakin maju zaman, manusia makin menjauhi akhlak mulia. Perangai jahiliyah dan kekasaran masih meliputi sebagian muslimin. Padahal Islam mencontohkan agar umatnya berakhlaq mulia, di antaranya bertutur kata baik. Akhlaq ini makin membuat orang tertarik pada Islam dan mudah menerima ajakan.

 

Allah berfirman : فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ الله لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ القلب لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ

“Disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159). Yang dimaksud bersikap keras di sini adalah bertutur kata kasar.

 

Rasulullah SAW bersabda : إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

 

“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Siapakah orang muslim yang paling baik?Beliau menjawab, Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya”.(HR Muslim)

 

2-Memegang amanah dan jujur.

 

أَرْبَعٌ إِذَا كُنَّ فِيكَ ، فَلاَ عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا : حِفْظُ أَمَانَةٍ ، وَصِدْقُ حَدِيثٍ، وَحُسْنُ خَلِيقَةٍ ، وَعِفَّةٌ فِي طُعْمَةٍ. أخرجه أحمد

 

”Empat hal yang jika ada pada dirimu, maka tidak membahayakanmu apa yang terlewat (tidak engkau dapatkan) dari kekayaan dunia; menjaga amanah, jujur berbicara, akhlak baik dan menjaga diri dalam masalah makanan.” (HR. Ahmad)

 

3-Sabar dan mampu mengendalikan emosi.

Rasulullah SAW menyatakan agar manusia tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya yang sangat ringkas,

 

لا تغضب ولك الجنة

 

“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani)

Dikisahkan, tiap Nabi SAW melintas di depan rumah seorang wanita tua, Nabi selalu diludahi olehnya. Suatu hari, saat Nabi SAW melewati rumahnya itu, beliau tidak bertemu dengannya. Karena penasaran, beliau bertanya kepada seseorang tentang dia. Justru orang yang ditanya itu merasa heran, mengapa ia menanyakan kabar tentang wanita tua yang telah berlaku buruk kepadanya.

 

Setelah itu Nabi SAW dijawab bahwa wanita tua yang biasa meludahinya itu sedang sakit. Bukannya bergembira, justru beliau menjenguknya. Wanita tua itu tidak menyangka jika Nabi mau menjenguknya.

 

Ketika wanita tua itu sadar yang menjenguknya adalah orang yang selalu diludahinya setiap kali melewati depan rumahnya, ia menangis di hatinya, “Duhai betapa luhur budi manusia ini. Kendati tiap hari aku ludahi, justru dialah orang pertama yang menjengukku.”

 

Dengan menitikkan air mata haru dan bahagia, wanita tua itu tanya, “Wahai Muhammad, mengapa kau menjengukku, padahal tiap hari aku meludahimu?” Jawab Nabi SAW, “Aku yakin engkau meludahiku karena engkau belum tahu kebenaranku. Jika kau telah tahu, aku yakin kau tidak akan melakukannya.”

 

4-Menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.

Pernah suatu pagi Rasul lapar. Tapi, tidak ada satupun makanan untuk sarapan. Rasulullah bertanya kepada Aisyah RA, ” Belum ada sarapan ya Humairah?” (Humairah, panggilan sayang untuk ‘Aisyah yang berarti ” Wahai yang kemerah-merahan” ).

 

‘Aisyah menjawab, ” Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Tanpa wajah kesal, Rasulullah berkata,” Jika begitu aku puasa saja hari ini.”

 

Tak sampai disini, Rasulullah pun mencontohkan bagaimana berlaku lemah lembut kepada istri. Rasulullah SAW, beliau bersabda:

 

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

 

“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”. (HR. At-Thirmidzi). Walllahu a‘lam bissawab. ***(Kiriman :opch;  Bahan  untuk Penstel)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close