Iptek dan Lingk. Hidup

Pesawat Listrik Siap Terbang Tahun Ini 2020

(autotekno.sindonews.com)-Perusahaan yang berbasis di Inggris, Rolls-Royce,  mengembangkan pesawat listrik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pesawat konvensional. Kemajuan teknologi ini menarik publik untuk mencobanya seperti teknologi mobil listrik saat pertama kali launching.

Indonesia, salahsatu negara yang tertinggal dalam perkembangan industri teknologi dibanding negara-negara, seperti AS dan Eropa. Ini tampak dari banyaknya teknologi luar negeri yang masuk keIndonesia. Saat negara lain menerapkan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi yang berisiko pemanasan global, Indonesia baru ingin menerapkan penggunaan kendaraan listrik.

Perusahaan Rolls-Royce memperkenalkan pesawat listrik siap terbang tahun ini 2020. Rolls-Royce perusahaan teknik terkemuka yang fokus sistem tenaga dan propulsi kelas dunia. Pesawat listrik ini sebagai pandangan pertama yang menarik minat global untuk mengurangi emisi pesawat, selain mobil listrik. Ini jadi pesawat listrik tercepat didunia yang menargetkan kecepatan lebih dari 300 mil per jam.

 

Menurut Komisi Uni Eropa emisi pesawat terbang menyumbang 4% dari emisi gas rumah kaca di dunia. Di Uni Eropa, emisi pesawat menyumbang 3% dari total emisi gas rumah kaca di Uni Eropa.

“Proyek ini mencakup motor listrik dan pabrik pengontrol YASA dan startup penerbangan Electroflight dengan dana dari Aerospace Technology Institute (ATI) dan Departemen Bisnis, Strategi Industri & Energi dan Berinovasi Inggris,” kata Nicolas Zart dari Clean-Technica, dikutip dari Techxplore.

Dilengkapi baterai yang mampu menyediakan 200 mil penerbangan dalam 1x pengisian daya. Paket baterai untuk mendorong mesin jet yang setara dengan pengisian bahan bakar 250 rumah. Pesawat listrik karya Rolls-Royce disebut Accelerating the Eelctrification of Flight (ACCEL). Percepatan elektrifikasi penerbangan ini bagian penting strategi Rolls-Royce untuk memperjuangkan elektrifikasi.

ACCEL dapat memberi daya cukup untuk terbang 200 mil (London ke Paris) dengan 1x pengisian. “Ada 6.000 sel (baterai) yang dikemas untuk meminimalkan bobot dan memaksimalkan perlindungan termal, serta pendingin canggih yang memastikan kinerja optimal langsung mendinginkan sel selama rekam daya tinggi berjalan,” tambahnya.

 

Dalam menciptakan perubahan ke arah lebih baik, tidak dapat dilakukan dalam semalam. Butuh waktu  lebih banyak untuk menciptakan keamanan dan perlindungan pada penggunanya.

 

“Untuk memastikan keberhasilan proyek, kami pantau lebih dari 20.000 titik data/detik dan mengukur tegangan dan suhu baterai. Kami juga pantau kesehatan powertrain keseluruhannya, yang bertanggung jawab untuk menghidupkan baling-baling dan menghasilkan daya dorong,” kata Rolls-Royce.

Rolls-Royce menggunakan desain simpel dengan warna dasar putih dan hiasan biru, dengan leher agak tebal. Ketebalan leher pesawat digunakan untuk teknologi motor listrik yang berada dibagian belakang dari baling-baling pada hidung runcingnya.

Baling-baling digerakkan 3 motor listrik aksial dengan kepadatan tinggi, yang berbeda dengan pesawat konvensional. Baling-baling berputar pada RPM jauh lebih rendah untuk menghasilkan penerbangan yang lebih stabil dan jauh lebih tenang.

Tim pembuat pesawat listri kini menggunakan ANSYS Fluent untuk mengerjakan proyek itu. Sebagaimana diketahui ANSYS adalah perusahaan perangkat lunak dalam bisnis simulasi teknik.

“Jika Anda pernah melihat peluncuran roket yang diterbangkan dengan pesawat terbang, mengendarai mobil, menggunakan komputer, menyentuh perangkat seluler, melintasi jembatan atau berteknologi yang melekat, kemungkinan Anda menggunakan produk perangkat lunak ANSYS yang berperan penting dalam teknologi yang diciptakan,” kata Rolls-Royce.

Saat ini, tim proyek pesawat listrik mengintegrasikan sistem propulsi listrik mempersiapkan pesawat untuk membuat buku rekor. Matheu Parr, manajer proyek ACCEL Rolls-Royce mengatakan, mereka akan bekerja dengan lingkungan pengujian yang menuntutnya sebelum penerbangan sukses pada 2020.

Peluncuran pesawat di Bandara Gloucestershire. Pada November, direktur Rolls-Royce Electrical berbicara pentingnya pindah kemesin listrik. “Era ketiga dalam aerospace sedang muncul disekitar kita dan itu dimungkinkan oleh elektrifikasi. Dari sudut pandang kami, ini kesempatan menarik bagi kami untuk membantu merintis era ketiga ini,” katanya.

 

(Fandy;  Bahan dari : Koran Sindo dan https://autotekno.sindonews.com/read/1482094/207/pesawat-listrik-siap-terbang-tahun-2020-1577517712)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close