Wisata dan Kuliner

3000 Lumpia Duleg Dikirab Di Klaten

(travel.detik.com)-KLATEN; Ritual cethik geni atau menghidupkan nyala api tanda mulainya tradisi Kirab Gunungan Lumpia Duleg di Klaten. Lumpia Sebanyak 3.000 buah diarak di jalanan.

 

Gunungan 3.000 kue lumpia itu dibawa berkeliling Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jateng Minggu (16/2/2020). Diawali cethik geni pukul 10.00 WIB oleh sesepuh pembuat lumpia, Daliyem (75 tahun). Nyala api itu disulut ke teplok yang dinamai Kyai Teplok Kala Padang.

 

Alat penerangan berupa teplok itu dibawa putri desa di rombongan kedua setelah cucuk lampah bergada prajurit pembawa tombak . Daliyem, wanita tua berkacamata yang mewarisi pembuatan kuliner lumpia ukuran kecil itu, berjalan di samping Kades Gatak, Walino.

Di baris belakang pembawa teplok, gunungan lumpia dibawa dengan tandu. Di belakang lumpia belasan pemuda mengusung Ogoh -Ogoh terbuat dari rumput kering setinggi 2 meter dan panjangnya 4 meter.

 

Rombongan kirab bergerak dari tengah dusun melintasi jalan dusun di jalan Yogya-Solo dan jalan desa ke lapangan dengan diiringi gamelan. Sesampainya di lapangan desa pukul 11.00 WIB , ogoh- ogoh yang jadi simbol Lembu Candolo atau lembu jahat mulai mengawali Sendratari Lemburejo.

 

Selain itu, belasan pemuda berpakaian hitam mengusung ogoh-ogoh berputar dan berlari menandai amukan masa kegelapan dusun. Disusul munculnya 7 gadis berpakaian putih membawa kain putih.

 

Tujuh gadis itu menutupkan kain putih ke tubuh Lembu Candolo yang dan disulutkan api yang membakar ogoh-ogoh berbentuk sapi tersebut sampai hangus.

 

Panitia acara, Seno Guntoro dari Sanggar Semoyo Endho menjelaskan tahun ini acara cethik geni lebih meriah, yakni dengan menyuguhkan sendratari dengan tema sejarah Dusun Lemburejo.

 

Karena Lumpia Hidupkan Desa Bathak

Kirab lumpia itu tanda syukur desa mereka bisa hidup melalui lumpia. Itu belum lama, baru 30 tahun terakhir. ” Sejarahnya tahun 1950-1990 itu, dusun kami dijuluki metengan atau gelap, gelap sekali. Ada pembuatan lumpia menjadikan dusun kami hidup,” kata Seno pada wartawan, (16/2/2020).

 

Seno menjelaskan pembuatan kue lumpia itu diawali 1980-an oleh Mbah Purno. Sejak itu terus berkembang dan kini ada 25 pembuat lumpia. ” Tahun 2020 pembuat lumpia punya paguyuban Mugi Langgeng. Perajin tersebar di Lemburejo dan RT lain,” Seno menambahkan.

 

Tradisi kirab itu, baru 2x, untuk mengangkat produksi UKM lumpia duleg itu agar dikenal luas. ” Jumlah lumpia tahun lalu 1.500 untuk tahun-2020 mencapai 3.000 gulung. Karena ukurannya kecil, gunungan tidak tampak tinggi,” Seno menjelaskan. Kini, lumpia duleg telah jadi makanan khas Klaten. tak sedikit traveler yang menjadikannya oleh-oleh.

 

(fem; fem; Achmad Syauqi; Bahan dari : https://travel.detik.com/travel-news/d-4901582/gunungan-3000-lumpia-duleg-dikirab-di-klaten)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close