Iptek dan Lingk. Hidup

Hoax Pesan Berantai Pemalakan Di Cideng Jakarta Pusat

(liputan6.com)-JAKARTA; Kabar tentang aksi pemalakan di kawasan Cideng, Jakarta Pusat beredar di medsos. Kabar ini viral lewat pesan berantai di aplikasi WA pada Selasa (31/3/20).

 

Pesan berantai itu berisi imbauan agar masyarakat waspada terhadap aksi pemalakan di kawasan Cideng. Berikut narasinya:

 

Hati2 keluar rumah ya, di cideng banyak tkg palak mintain uang. Mobil diberhentikan minta uang dijalan. Jd klu nga perlu jgn keluar rumah soalnya mereka juga semuanya susah enga ada uang buat makan dan obat2an.

 

Dari anak sales ci td dia lihat di cideng mobil sama motor disetopin dompet diambil paksa. Dibelokin arah motornya karena orgnya banyak pakai benda tajam.

Benarkah kabar yang beredar tersebut?

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang aksi pemalakan yang terjadi di Cideng, Jakarta Pusat. Liputan6.com menghubungi Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto.

 

Ia mengatakan kabar tentang aksi pemalakan yang terjadi di Cideng, Jakarta Pusat adalah hoaks. “Berita hoax, sudah dari kemarin itu,” kata Heru kepada Liputan6.com, Selasa (31/3/2020).

 

Pihaknya juga sudah mengecek lokasi dan mengonfirmasi dengan masyarakat di Cideng. Hasil pengecekan ini, polisi informasi tersebut adalah hoaks.  “Informasi adanya pemalakan di wilayah Cideng adalah tidak benar (hoax), namun akan tetap dilakukan penyelidikan dan monitoring,” tambah Heru.

 

Kesimpulan

Kabar tentang adanya aksi pemalakan di kawasan Cideng, Jakarta Pusat ternyata tidak benar. Polisi sudah mengecek ke lokasi dan mengonfirmasi info tersebut ke tokoh masyarakat.

 

(Hanz Jimenez Salim; Bahan dari : https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4215410/cek-fakta-pesan-berantai-soal-pemalakan-di-cideng-jakarta-pusat-tidak-terbukti)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close