Selingan

Masjid Tertua Di Amerika Serikat

(travel.detik.com)-ROSS; Bukan di kota besar seperti New York, masjid tertua di AS ada di pedalaman North Dakota, di kota kecil Ross. Mari lihat. Sangat menarik melihat sejarah dan perkembangan agama Islam di Negeri Paman Sam.

 

Di negara yang dipimpin Donald Trump, Islam sudah masuk sejak berpuluh-puluh tahun silam. Buktinya ada di kota kecil bernama Ross, dengan jumlah penduduk 112 orang. Di sana berdiri masjid yang dipercaya sebagai Masjid Tertua di AS.

Tidak ada plang di depan masjid ini, tak seperti masjid di Indonesia. Bentuk bangunannya biasa, tidak megah seperti di sini. Tak ada menara tinggi menjulang, yang ada hanya bangunan sederhana. Bahkan simbol bulan sabit dan bintang penanda masjid tidak ada. Juga ukiran-ukiran kaligrafi, di masjid ini hanya ada ruangan untuk salat dan hamparan sajadah yang menghadap ke kiblat.

Tapi di balik kesederhanaannya itulah, Masjid North Dakota menyimpan sejarah panjang perkembangan Islam di AS. Menurut catatan para ahli, masjid ini dibangun tahun 1929

 

Dibangun oleh Imigran Suriah

Ditelusuri detikTravel, (26/4/20), masjid ini pertama dibangun keluarga imigran dari Suriah dan Lebanon. Mereka datang ke AS (1902) untuk mengubah nasib sekaligus menyelamatkan diri penindasan penguasa Turki saat itu.

Sampai di kota Ross, mereka mengolah lahan sambil perlahan membangun pemukiman. Tahun 1929, karena jumlah penduduk makin banyak, akhirnya masjid dibangun untuk mengakomodasi kegiatan ibadah. Di zaman itu, perlakuan rasis masih sering diterima komunitas muslim di kota ini. Namun lama lama mereka bisa menerima dan hidup saling bertoleransi satu sama lain.

 

Seiring waktu, jumlah penduduk muslim di kota Ross berkurang karena pindah dan menikah dengan orang Kristen. Sampai 1979, masjid dengan struktur asli roboh dimakan usia. Tahun 2005, masyarakat bersama umat kristiani, membangun kembali masjid ini dari nol. Mereka saling bergandengan tangan, menyumbang tenaga dan uang, hingga Masjid North Dakota bisa berdiri lagi.

 

Masjid seluas 33 m2 ini dibangun ulang sebaik mungkin. Dengan penambahan kubah di bagian atapnya, agar orang tahu bangunan tersebut sebuah masjid. Komunitas muslim di sana akhirnya memiliki tempat ibadah lagi.

Kini masjidnya juga berfungsi sebagai mini museum. Di dalamnya terpampang kumpulan foto-foto Masjid North Dakota sekaligus informasi sejarahnya. Masjidnya terbuka untuk umum, Siapa saja boleh masuk dan bagi umat Muslim dapat beribadah di dalamnya

 

(wsw; ddn; Wahyu Setyo Widodo;  Bahan  dari :  https://travel.detik.com/international-destination/d-4992147/kisah-masjid-tertua-di-amerika-serikat)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close