Iptek dan Lingk. Hidup

UAI Ciptakan PAPR murah-dan-bertenaga-untuk-tenaga-medis-covid-19

(autotekno.sindonews.com)-JAKARTA; Tenaga Medis jadi garda terakhir dalam perang melawan Pendemik Covid-19. Karena itu merekalah pihak yang paling berpotensi tertular virus yang belum ada obatnya itu.

Ini yang membuat pemenuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis sangat penting. Powered Air Purifyng Respirator (PAPR) merupakan salah satu APD yang penting dan digunakan bagi tim medis yang kini menangani pasien, baik ODP maupun PDP.

Dosen di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) terpanggil membangun LCC-Respira V.01. Ini alat bantu pernapasan portabel yang dilengkapi filter udara (HEPA filter dan Electrostatic Cotton filter) untuk menyaring partikel mikro, termasuk virus yang dapat diganti sesuai kebutuhan.

 

Ide awal pembuatan LCC-Respira V.01 dilatarbelakangi terbatasnya ketersediaan alat pelindung diri bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Terlebih, harga APD terbilang mahal dan bersifat disposable atau sekali pakai. Sehingga, pembuatan LCC-Respira V.01 bertujuan jadi salah satu APD bagi tenaga medis yang relatif murah dan dapat digunakan dalam jangka  lama.

 

Kualitasnya? Alat Low Cost & Comfortable Respirator Rakyat (LCC-Respira V.01) karya tim dosen Fakultas Sains dan Teknologi UAI berhasil mendapat sertifikat lulus uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kemenkes pada 11/5/20.

 

Sertifikat lulus uji diserahkan oleh Kepala BPFK Jakarta, dr Prastowo Nugroho, MHA, kepada Dosen Teknik Industri UAI, Ahmad Juang Pratama, sebagai inovator. Penyerahan didampingi oleh Dewi Elfidasari, Kepala LPPM UAI dan Hidayat Yorianta Sasaerila, Dekan FST UAI pada 12/5/20 di kantor BPFK Jakarta Pusat.

 

Selain itu, kegiatan dihadiri oleh Meby dan Ahmad Abdillah, Ka Inst Lab Kalibrasi Alat Ukur Standar dan Kalibrator Alkes sebagai PIC Tim Penguji LCC-Respira V.01. UAI jadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang jadi bagian dari inovasi alat kesehatan di bawah Konsorium Riset dan Inovasi Kemenristek-BRIN dalam penanggulangan COVID-19 melalui pengembangan alat tersebut.

Meski total dari berat alat ini 0,5 kg, penggunaannya tetap dinilai nyaman karena dapat disematkan pada pinggang layaknya tas. LCC-Respira V.01 juga dilengkapi pelindung wajah untuk meningkatkan keamanan dari paparan COVID-19. Kelebihan lain dari LCC-Respira V.01 ialah mampu bekerja hingga 8 jam dengan daya pengisian baterai kurang dari 3 jam.

Biasanya, ungkap Ahmad Juang Pratama (inovator UAI), 1 unit alat ini dibaderol seharga Rp18 juta-28 juta di pasar impor. Tim Dosen FST UAI mencoba belakukan reverse engineering dari alat serupa yang sudah ada dengan mengusung “low budget”.

 

“Terbukti biaya produksi hanya Rp2,1 juta per unit tanpa mengurangi sisi fungsional dan keamanan dari alat ini. Nantinya, beberapa bagian alat LCC-Respira V.01 dapat diganti tanpa harus membeli unit baru secara keseluruhan,” katanya, (18/5/2020).

LCC-Respira V.01 telah melalui uji teknis internal dan uji performance prototype di BPFK Jakarta. Proses pengujian akan dilanjutkan dengan uji klinis oleh Dirjen Farmalkes Kemenkes untuk mendapatkan izin produksi dan izin edar.

Dengan begitu, nantinya UAI dapat memproduksi LCC-Respira V.01 massal. Alat itu didistribusikan kepada tenaga medis di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien terpapar COVID-19.

 

(iqb; Muh Iqbal Marsyaf;  Bahan dari : https://autotekno.sindonews.com/read/35710/124/uai-ciptakan-papr-murah-dan-bertenaga-untuk-tenaga-medis-covid-19-1589821507)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close