P2Tel

Kaya Yang dicintai Alloh

Menjadi kaya jangan dirisaukan, jangan takut untuk menjadi kaya, sebab menjadi kaya itu fitrah. Kekayaan justru  dpt memberikan peluang lebih besar untuk dicintai Alloh Swt.
Lalu kekayaan spt apa yg harus dibangun.
1. Kaya scr fisik, badan sehat (tdk sakitan), energik (tdk malas) adalah modal kaya fisik. Kesehatan merupakan kekayaan tdk ternilai, apalah artinya uang berlimpah jika sakit2an, apalah artinya rumah ys besar, megah, mewah, jika hrs terbaring lemah bertahun di RS.
2. Kaya scr finansial, mempunyai harta yg banyak dlm bentuk tabungan/deposito, perhiasan mas,intan, berlian, rumah yang megah, tanah yg luas, kendaraan yg mewah dsb, dan pendapatan yang terus meningkat, kalaupun berhutang dpt dg mudah dilunasi.
3. Kaya scr mental, hal ini berkaitan dg “siapa” menguasai “siapa”. Jika bertambahnya uang/kekayaan menjadikan sombong, itu berarti dikuasai harta, demikian juga jika bertambahnya harta menjadi malas. Seseorang bisa dikatakan kaya scr mental jika  bertambahnya kekayaan justru menjadikannya sbg orang yg rendah hati, rajin, disiplin, sabar, berintegrasi tinggi dan peduli.
Rasul Saw bersabda “Yg disebut kaya bukanlah banyaknya harta benda, tetapi kaya yg sebenarnya adalah kaya jiwa/mental” Riwayat Abu Ya’la).
4. Kaya scr sosial, bersyukurlah jika ditakdirkan kaya scr fisik, finansial, dan mental. Itu berarti telah kaya scr personal/ indivudual. Seseorang dikatakan kaya scr sosial jika kekayaan difungsikan utk membantu atau menyenangkan fihak lain.

 

Harta misalnya dikeluarkan dlm bentuk infaq, shodaqoh dan zakat. Orang kaya scr sosial akan memiliki banyak teman, disenangi orang, dan banyak mendapatkan pembela. Rasul Saw bersabda “Seorang pemurah hati dekat kpd Alloh, dekat dg manusia, dekat dg surga” (Riwayat Ath Thabroni).
5. Kaya scr spiritual, yaitu yg mampu menghubungkan kekayaan dg nilai2 spiritual yd diyakini. Jika aktivitas finansial mendatangkan pahala, maka berarti tlh kaya scr spiritual. Sebaliknya jika aktivitas finansial justru mendatangkan dosa, itu adalah miskin scr spiritual, walau scr finansial kekayaan berlimpah.
Aktivitas finansial terdiri dari cara mendapatkannya yg hrs bersunber dari yg halal, legal, tdk dari korupsi, dan tdk menipu. Begitu pula cara penggunaannya utk hal yg tdk mengandung maksiat dan dosa, tapi utk sesuatu yg diridhoi Alloh Swt. Tak lupa membayar zakat wajib kemudian berinfaq sunnah dan berwakaf.

Kaya yg Hakiki.
Jika bisa menggabungkan semua kekayaan di atas yg meliputi fisik, finansial, mental, sosial dan spiritual, maka itulah kaya yg hakiki/sesungguhnya. Menjadi kaya spt itu sungguh tdk perlu ditakutkan, bahkan seharusnya setiap Muslim berlomba utk mencapainya. Itulah yg disabdakan Rasul Saw “Alangkah baiknya harta yg baik di tangan orang2 yg salih” (Riwayat Ahmad).

Itulah pula sebabnya Rasul Saw menajarkan banyak berdo’a agar diberika kekayaan, salah satunya “Allohumma innaa nas’alukal huda, war-tuqo, wal’afaafa wal ghina” (Ya Alloh sesungguhnya kami memohon kepada-Mu hidayah, ketakwaan, kehormatan diri, dan kekayaan).

(Diambil dari artikel “Kaya yg Dicintai Allah” dlm majalah Suara Hidayatullah edisi Nopember 2007; Nanang Hidajat)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version