P2Tel

Harus serasi dengan kualitas handset

Secanggih apapun sistem operasi (OS) tidak dapat berdiri sendiri. Popularitas OS selalu bebarengan dengan kualitas handset, dan bermacam aplikasi yang berjalan di atasnya. Handset yang baik dan aplikasi yang beragam dan dibutuhkan akan menjadi kuallitas.

Kalau sekarang misalnya Android OS terbuka dari Google menjadi favorit, tidak serta merta semua handset yang menggunakan OS ini laku dipasaran. Android perlu didukung dengan device yang handal. “Itu menjadi satu kesatuan,” kata Pengamat telematikan Teguh Prasetya.

Menurut Teguh Android bakalan booming ke depan. Sebagai sistem operasi terbuka, Android memuat bermacam aplikasi gratis, dan terus bertambah. Aplikasi ini terus bertambah karena pengembang open source cukup banyak dan setiap saat melahirkan aplikasi baru.

Teguh mengatakan, sekarang ini OS akan tumbuh jika banyak aplikasi dan gratis, handal, dan aman. OS iOS laku di AS dan Singapura karena masyarakat di sana tidak mengharapkan aplikasi gratis. Mereka juga juga sudah melek teknologi dibandingkan dengan masyarakat Indonesia.

Dalam era cloud computing, bring your own device (BYOD), era virtual money sistem keamanan menjadi penting. OS Windows misalnya tidak laku di pasaran karena memiliki banyak kekurangan. Dari segi keamanan Windows belum terbabas dari virus, aplikasinya tidak sebanyak Android, dan banyak berbayar.

Windows sampai sekarang dinilai kurang dapat diandalkan dari segi keamanan. Selain itu aplikasi ini sering hangsehingga banyak orang tidak tertarik membeli device dengan Windows Phone atau Windows Mobile.

Head of Vas Application and Device Group Telkomsel, Gideon EP, Android sebenarnya memiliki aplikasi premium berbayar. Tapi sampai sekarang baru 5 persen saja penggunaanya. “Jadi kalau ada 100 aplikasi hanya 5 buah berbayar,” kata dia.

Namun aplikasi berbayar jumlah penggunaanya selalu tumbuh. Pengguna Android sudah mulai berpikir tentang manfaat aplikasi-aplikasi yang bermanfaat namun tidak lagi gratis. “Secara global penggunanya tumbuh,” kata dia.

Teguh mengatakan OS akan laku jika user friendly, artinya mudah dipahami dengan semua indera yang ada. Kalau aplikasinya rumit dan banyak orang tidak mengerti maka tidak banyak diminati.

Gideon menambahkan pengguna Blackberry ingin mencari fasilitas chatting gratis Blackberry Messenger. Fitur itu masih menjadi incaran karena aplikasi tersedia ketika pengguna mengoperasikannya. Hal itu berbeda dengan aplikasi What’s Up Android yang harus dengan mengunduh dulu.

Bundling yang dilakukan Telkomsel dengan SpeeUp pro dengan sistem operasi Android Ice Cream Sandwich 4.0, menurut Gideon, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan calon pengguna Android. Keunikannya terletak pada aplikasinya yang bisa ditambah dari Studio 9 yang menyediakan aplikasi lokal, seperti permainan, majalah digital, dan hiburan.

Yang unik, menurut Gideon, adalah pengguna sistem operasi iOS besutan Apple. Jumlah penggunanya mencapai 250 ribu, meningkat dari tahun 2011 yang hanya 190 ribu. Sedikitnya pengguna iOS, di samping karena harga perangkatnya relatif mahal, platform itu sedikit berbeda dengan platform lain. (hay/E-6; http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/94181)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version