Cuhkahkeh, bahasa Sunda, adalah nama sejenis burung yang biasanya membuat bersarang di lubang di
lereng-lereng gunung. Kombinasi warnanya sangat indah, paruhnya kuning mencolok, kepalanya berwarna hitam, badannya berwarna merah, namun sayapnya berwarna biru. Indah bukan? Ada yang tahu nama speciesnya atau nama dalam bahasa Indonesia?
Awal April lalu, saya naik kereta api Malabar Bandung – Malang, yang berangkat dari Bandung jam 15:30 sore. Pagi hari, saat sinar matahari masih bersinar lembut dan kabut masih menggelantung diatas permukaan tanah, kereta sudah memasuki kawasan Blitar. Pemandangan sudah tidak lagi datar, akan tetapi berbukit, diseling sawah, ladang tebu atau perkebunan pepaya.
Terkadang kereta berjalan sedikit melambat karena menyeberangi anak-anak sungai Brantas. Disekitar waduk Selorejo yang megah, kereta masuk ke dua jejeran trowongan buatan Belanda yang masih kokoh. Kemudian pemandangan diseling oleh sawah lepas panen, di beberapa tempat bahkan sudah mulai di bajak. Saya tidak lagi melihat kerbau menarik bajak, digantikan oleh traktor tangan yang didorong petani.
Burung-burung kuntul atau blekok masih cukup banyak bersliweran. Kelompok burung gelatik hitam, kadang-kadang kaget dan bubar berterbangan meninggalkan kawat telepon, ketika kereta api melintas di sisinya. Nah, saat kereta meluncur ke arah Timur, tiba-tiba tepat di jendela saya, seekor Cuhkahkeh terbang beriringan dengan kereta api.
Saya tidak tahu mengapa, apakah ia terbang karena kalut kebingungan mendengar gemuruh suara kereta, atau memang sedang riang dan hendak menyapa saya yang kagum memperhatikannya. Setelah beberapa lama saya menikmati pemandangan yang aneh ini, kemudian burung itu membelok dan lepas dari pandangan saya.
Ini bukan pertama kalinya saya melihat Cuhkahkeh terbang di alam bebas, saya pernah juga melihat beberapa ekor burung itu saat saya berperahu menyusur sungai, burung-burung itu terbang cepat diantara dua tebing yang curam yang mengapit Citarum di kawasan Rajamandala.
Mudah-mudahan, saya masih akan melihat banyak kali Cuhkahkeh, terbang riang di alam bebas, tanpa takut terganggu oleh ulah manusia yang sering kali pengin memilikinya di dalam sangkar. Biasalah, namanya manusia, manakala melihat sesuatu selalu tampak bagus, sebelum memilikinya. Saya juga lho. Anda? (SH)-FR