Dalam sebuah kesempatan, Ketua Asosiasi GSM Asia Pasifik, Shigeyasu Suenaga, mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna ponsel terbanyak di Asia Pasifik. Shigeyasu menyebut kini pengguna telepon genggam di seluruh Asia Pasifik tiga miliar. Pengguna terbanyak ponsel di wilayah itu ialah China, kedua India, dan ketiga Indonesia.
Menurut data dari Asosiasi Telepon Selular Indonesia (ATSI), pengguna ponsel di Indonesia mencapai 250 juta pelanggan. Bahkan angka itu semakin naik karena banyak ponsel berbasis Android dengan harga satu jutaan rupiah. Para vendor nasional-global bersaing sengit memperebutkan pasar tersebut.
Lembaga riset pasar, IDC Indonesia, pekan lalu, merilis berita tentang kondisi pasar ponsel hingga kuartal III/2012. Menurut lembaga tersebut, pengiriman ponsel ke Indonesia mencapai 15,5 juta unit, naik 13 persen dari kuartal kedua dan 14 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Kontribusi feature phone masih yang terbesar, yakni 13,5 juta unit, dibandingkan smartphone atau ponsel pintar yang hanya dua juta unit. “Segmen ini (feature phone) didominasi vendor Cross yang mulai secara ketat menyaingi Nokia dan Samsung,” tulis IDC dalam siaran persnya.
Cross, disebut IDC, sebagai vendor ponsel lokal terbesar yang terus menempel ketat Nokia dengan merilis 40 jenis ponsel berbeda ke pasaran. Urutan itu tidak jauh berbeda dengan kuartal II/2012, yakni di posisi pertama Nokia, Cross, Samsung, Mito, dan terakhir BlackBerry. Untuk kuartal ketiga, Nokia, Cross, Samsung, Mito, dan BlackBerry.
Makin Terjangkau
Menurut Janto Jojo, Marketing Director Cross Mobilephone, jika melihat data itu, Cross adalah merek nasional nomor satu karena dari data yang dilansir IDC, lanjut Janto, urutannya ialah Nokia, Cross, Samsung, Mito, dan BlackBerry. Untuk merek nasional, hanya Cross dan Mito yang masuk lima besar.
Mito berada di posisi 4. “Kami bangga bisa bersaing ketat dengan Nokia vendor global yang malang melintang di industri ponsel. Kami +/- baru 4 tahun terjun ke bisnis ponsel,” ungkap Janto. Makin kokohnya Cross memimpin pasar feature phone tak lepas dari strategi pemasaran dan kualitas produk yang ditawarkan.
Selain konsisten di bisnis feature phone, Cross semakin yakin menambah kuantitas produk dan lini produk. “Dengan merilis ponsel smartphone Android terjangkau dengan harga di bawah satu jutaan rupiah,” tandas Janto. Menurut Janto, smartphone Android Cross yang sedang beredar sekarang adalah A7, A8T, A10.
“Dengan uang di bawah satu jutaan, sekarang ini konsumen sudah bisa menikmati smartphone Android. Dengan demikian, pertumbuhannya akan semakin tinggi. Inilah yang membuat Cross tumbuh dan terus mengejar vendor global,” ungkap Janto. Menurutnya, pertumbuhan smartphone di Indonesia 2012 sekitar 35%. Salah satu penyumbangnya, adalah merek nasional.
“Cross konsisten dalam merilis smartphone Android berharga satu jutaan rupiah,” tandas Janto. Tingginya permintaan smartphone Android Cross, karena konsumen cermat memilih produk. “Harga terjangkau, kualitas bagus menjadi pilihan konsumen,” ucap dia. Pandangan terhadap merek nasional Cross, tambah Janto, sudah tidak diragukan lagi.
“Kami memiliki kekuatan pada brand dan kualitas produk,” ungkap dia. Kekuatan brand Cross mobilephone semakin melesat ketika mensponsori ajang kompetisi adu bakat, Indonesian Idol, yang ditayangkan RCTI. “Ajang tersebut sangat mendongkrak brand awareness kami,” tandas dia.
X-Factor
Setelah sukses mensponsori Indonesian Idol, Cross Mobile kembali menjadi sponsor utama ajang adu bakat lainnya, yakni X-Factor. Ajang ini sudah sukses di 40 negara dan merebut perhatian ratusan juta pemirsa televisi di dunia. Kini, program X-Factor hadir di Indonesia.
“X-Factor Indonesia merupakan ajang kompetisi bernyanyi dengan batasan yang luas. Semua penyanyi dengan usia di atas 15 tahun, baik solo maupun grup vokal, memunyai kesempatan yang sama,” ungkap Janto.
Berbeda dengan kompetisi bernyanyi seperti Indonesian Idol dengan persyaratan usia 16-27 tahun, X-Factor mencari peserta berusia minimal 15 tahun dan tanpa batas usia maksimal. Perbedaan lainnya X Factor belum pernah ada di Indonesia.
Juri tidak hanya memberi penilaian ataupun komentar, tetapi juga tampil sebagai mentor bagi masing-masing kategori. “Ini sangat cocok dengan segmen smartphone kami yang didedikasikan untuk semua kalangan,” pungkas Janto. (hay/E-6; http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/107177)-FatchurR