Posisi Telkomsel di pasar seluler hingga akhir 2012 tak tergoyahkan. Anak usaha Telkom-Singtel ini dari sisi pengguna memiliki 125 juta atau menguasai sekitar 50% pangsa pasar seluler. Dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, diprediksi Telkomsel akan memiliki persentase tinggi jika merujuk pencapaiannya hingga triwulan III-2012.
Hingga triwulan III-2012, pendapatan Telkomsel mencapai Rp 39,858 triliun atau melonjak 23% dibanding periode sama 2011, Rp 36 triliun. Dari sisi keuntungan diraup sebesar Rp 11,72 triliun atau naik 23,3% dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp 9.5 triliun.
Namun, sepertinya Telkomsel tak mau terlena dengan prestasi itu. Di kuartal pertama 2013, Telkomsel langsung tancap gas di tengah restrukturisasi organisasi yang belum usai. Salah satunya menggenjot jasa data yang diharapkan menjadi mesin pertumbuhan di masa depan.
Antisipasi Pergeseran
Head of Device Bundling and Cuztomization Telkomsel Arief Pradetya mengungkapkan, hingga akhir 2012 jumlah pelanggan data perseroan mencapai 54 juta nomor alias masih di bawah 50% dari total pengguna. Pada tahun ini diharapkan angka pengguna data itu bisa melesat menjadi 82 juta nomor.
“Tantangannya menggeser 47 juta pengguna basic phone alias mereka yang hanya biasa menggunakan SMS dan suara ke data,”. Diungkapkannya. Salah satu strategi yang dijalankan adalah menggandeng pabrikan ponsel yang memiliki nama dan loyalis untuk pelan-pelan menggeser penggemarnya ke akses data.
“Kita memang punya strategi menggandeng satu ponsel yang dianggap perwakilan dari sistem operasi untuk dibuat paket eksklusif. Misalnya, untuk Windows kita gandeng Nokia Lumia, BlackBerry dengan RIM, iOS dengan iPhone, Android dengan Samsung, dan java/S40 dengan Nokia Asha,” jelasnya.
Saat ini sistem operasi yang masih dominan digunakan di Telkomsel adalah BlackBerry sebanyak 6,4 juta pengguna, iPhone 311 ribu handset, dan Android 2 juta pengguna yang 80% dikuasai Samsung.
Gandeng Nokia
Menyadari posisi Nokia kuat di pelanggan basic phone, Telkomsel melakukan langkah strategis dengan menggandeng pabrikan itu.”Keunggulan Nokia itu memiliki seri ponsel yang banyak untuk pasar massal. Nokia bisa masuk dari segmen low end hingga high end. Apalagi, selama ini pengguna Nokia di Indonesia jauh lebih loyal,” menurutnya.
Untuk diketahui, Nokia memiliki Lumia untuk smartphone dengan sistem operasi Windows Phone. Sedangkan untuk segmen menengah ke bawah, hadir dengan tiga kategori yang berbeda yakni first, feature phone dan smart.
First untuk kategori ponsel pemula yang menggunakan handsetnya untuk SMS dan voice. Feature phone, pengguna tapi bukan pertama yang sudah mulai terhubung dengan internet.
Smart hadir melalui Asha, untuk pengguna yang ingin ponsel dengan pengalaman seperti smartphone.
Sedangkan produk yang dibundling dengan Telkomsel adalah Nokia Asha 305, 306, 308, 309, dan 311. Tak hanya itu, ponsel Nokia dengan tipe 109, 110, dan 112 pun ikut dibundel.
Paket internet ditawarkan dari Rp1.500/hari berkapasitas 10MB sampai Rp50 ribu/90 hari. Paket termasuk fasilitas SMS dan percakapan. Arief mengungkapkan, paket bundling yang disiapkan jenis Asha full touch sebanyak 750 ribu unit per 3 bulan dan Nokia 109,110, 112 sekitar 1,5 juta unit per 3 bulan.
“Selama harga smartphone belum turun, kita harus lakukan ini agar penggunaan data meluas. Kita ingin agar pengguna postpaid bisa bertambah juga,” kanjut Arief. Seperti diketahui, pelanggan KartuHalo sampai Desember 2012, mencapai 2,2 juta nomor. Targetnya 2013 (SPS; sumber dari id; http://www.indotelko.com/kanal_indepth?it=Aksi-Penguasa-Mempertahankan-Singgasana)-FatchurR