Dalam waktu 30 menit bisa menurunkan kadar gula darah hingga batas normal. Berdasar analisis Yayuk, peneliti IPB Bogor, di dalam buncis terkandung zat yang dinamakan “B-sitosterol dan Stigmasterol”. Kedua zat ini mampu meningkatkan produksi insulin yaitu hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh tubuh kita dari organ tubuh pankreas.
Insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. Seseorang mengalami diabetes melitus bila pankreas hanya sedikit menghasilkan insulin atau bahkan tidak mampu memproduksinya sama sekali.
Ternyata dua zat tadi mampu merangsang pankreas meningkatkan produksi insulinnya.
Selain dua zat tadi, Yayuk memperoleh data bahwa dari 100 gram ekstrak buncis terkandung:
-karbohidrat 7,81 persen,
-lemak 0,28 persen,
-protein 1,77 persen,
-serat kasar 2,07 persen, dan
-kadar abu 0,32 persen.
Bagi dunia kedokteran-farmasi, penemuan Yayuk bisa dijadikan referensi membuat obat diabetes dengan mengekstrak buncis. Tentunya banyak keuntungan yang diperoleh, terutama bagi masyarakat, karena obat diabetes akan lebih murah dan mudah didapat dengan banyaknya bahan yang tersedia.
Bagi masyarakat, terobosan Yayuk itu bisa melegakan hati banyak orang pengidap diabetes melitus, khususnya mereka dari kalangan tidak mampu. Cukup membeli sayur buncis dan memakannya secara teratur, kadar gula dalam darah bisa turun.
Pengolahannya tidak sembarangan. Manfaat buncis lebih terasa bila dimakan sebagai lalapan.
Kalau dimasak dalam bentuk oseng-oseng, dengan tambahan daging, tentu sama saja. Ternyata selain manis, buncis juga bisa mencegah dan menghilangkan penyakit kencing manis. Semoga bermanfaat (kwei hwa; go hwie khing ) -FatchurR