TOKYO – Kepiting hantu bertanduk (Ocypode ceratophthalmus) dikenal mampu menyamar dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Studi mengungkap kepiting yang mampu berkamuflase ini hidup di pantai Jepang hingga Afrika Timur.
Kemampuan menyamar ini bisa membantu kepiting untuk berlindung dari serangan predator. Para peneliti menyelidiki bagaimana kepiting muda ini bisa menyempurnakan tingkat kecerahan warna mereka untuk meniru latar belakang sekelilingnya.
Kepiting bertanduk dengan lima pasang kaki ini bisa meniru perubahan lingkungan sekitarnya ketika muncul cahaya terang di siang hari dan kondisi gelap di malam hari. Penelitian ini dilaporkan pada Biological Journal of the Linnean Society.
Kepiting ini memiliki sepasang bagian tubuhnya yang menonjol panjang ke atas. Dengan demikian, hewan ini disebut horned ghost crab atau kepiting hantu bertanduk. Dinamakan hantu karena kemampuan menyamarnya yang tidak bisa terdeteksi oleh predator atau musuh.
Martin Stevens, peneliti dari Universitas Cambridge melakukan studinya dengan rekan-rekan peneliti National University of Singapore. “Mereka memiliki kecocokan luar biasa untuk pasir di mana mereka tinggal untuk memberikan kamuflase terhadap predator seperti burung dan primata,” ujar Stevens, seperti dikutip BBC, Jumat (5/4/2013).
Ia menjelaskan, hewan ini bisa mencocokkan warna butir pasir tertentu yang ditemukan di pantai. Ilmuwan pertama kali curiga bahwa kepiting ini mampu berubah warna dari siang ke malam hari.
Lebih lanjut Stevens mengungkapkan, kepiting muda umumnya dapat mengubah penampilan mereka dengan cara ini. “Kepiting dewasa mungkin tidak banya berubah warna, karena sisiknya menjadi tebah dan padat dengan pigmen ketika kepiting tersebut telah tumbuh besar,” jelasnya. (fmh; http://techno.okezone.com/read/2013/04/05/56/787053/kepiting-hantu-ini-jago-nyamar-di-malam-hari)-FatchurR