P2Tel

Petuah tentang sabar

Dzun Nuun al-Mishri berkata: “Bersabar yaitu berusaha menjauhi segala perkara yang melanggar, bersikap tenang saat mengalami musibah, menampakkan kecukupan saat mengalami kefakiran dalam menjalani kehidupannya.”

Jiwa itu layaknya tunggangan seorang hamba yang digunakan untuk menyusuri jalan menuju surga atau neraka. Sedangkan kesabaran baginya seperti tali kendali pada tunggangannya, apabila sebuah tunggangan tanpa ada tali kendalinya niscaya akan berjalan serampangan tak terarah.

Sebuah dari al-Hajjaj tercatat, “Tegurlah jiwa-jiwa kita, karena ia cenderung buruk, semoga Allah merahmati hamba yang menyertai jiwanya dengan tali kendali-kekang, sehingga ia menundukkan menuju ketaatan kepada Allah. Dan memalingkannya dari kemaksiatan, sesungguhnya bersabar terhadap kemaksiatan kepada Allah lebih ringan dibadingkan bersabar terhadap azab-Nya.”

Jiwa itu memiliki dua macam kekuatan:  Yaitu kekuatan bertindak, dan kekuatan untuk mencegah. Untuk itu kekuatan bertindak dialihkan kepada hal-hal yang bermanfaat baginya. Kekuatan mencegah fungsinya menghindari dari segala bahaya. Ada di antara manusia yang mampu bersabar dalam menjalani shalat malam dan beratnya berpuasa, tetapi tidak bisa sabar dari hal hal yang diharamkan.

 

Di antara mereka ada yang bisa bersabar untuk tidak melirik atau melihat gambar porno, namun tidak mampu bersabar untuk menyuruh kebaikan dan melarang kemungkaran serta berdakwah atau berjihad dijalanNya. (Murwantho K; sumber dari Abu riyadl; www.abu-riyadl.blogspot.com)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version