1. Hati yang keras luluh karena mendengar ayat suci Al Qur’an.
Sebelum masuk Islam Umar adalah sosok yg keras membenci Islam dan pemeluknya. Suatu saat dia ditegur seorang kaumnya dengan mengatakan bagaimana dia bisa melawan kaum Muslimin sedang adiknya sendiri yang perempuan adalah pemeluk Islam.
Dengan marah dia ke rumah adiknya untuk menghajarnya, sesampainya dia mendengar lantunan ayat suci Al Qur’an yg dibaca adiknya. Seketika hatinya luluh, karena begitu agung kandungan ayat Qur’an itu dan mengandung kebenaran mutlak. Lalu dia berbalik dan menuju rumah Rasul Saw utk mengucapkan dua kalimah syahadat. Sejak itu dia jadi sahabat yg keras dalam kebenaran Islam.
2. Pribadi yg mencintai Rasul melebihi dirinya.
Diriwayatkan pada saat Rasul sakit menjelang wafatnya, datang seseorang yang mengaku saat perang dicambuk Rasul dan dia meminta hukum qishosh/semisal dengan akan mencambuk Rasul. Mendengar ucapan orang itu, Umar langsung marah dan bersiap mengambil tindakan, namun dicegah Rasul.
Orang tersebut meminta baju Rasul dibuka, karena dia dicambuk saat tdk memakai baju, Umar meminta Rasul agar dia bisa menggantikannya menerima hukum cambuk, namun Rasul tdk memenuhinya. Walau dalam riwayat ini sebetulnya orang tsb ingin mencium kulit badan Rasul.
3. Pemimpin yang takut pertanggung jawaban di hadapan Alloh Swt.
Saat menjadi Khalifah, suatu malam dia berjalan mengelilingi kampung untuk mengetahui kondisi umat. Di suatu rumah kecil dia dengar anak menangis, rupanya anak ini kelaparan, dan di dapur Ibunya sedang membolak-balikan batu di atas penggorengan seolah sedang memasak makanan.
Hal ini dilakukan agar anaknya terhibur dan benar akhirnya anak itu tidur karena lelah menangis. Umar langsung pergi ke baitul maal dan memikul sekarung gandum yg akan diberikan kpd keluarga miskin itu. Ketika pengawalnya akan memikul gandum tsb, Umar berkata :”Apakah kelak di Pengadilan Akhir engkau bisa membantu menjawab pertanyaan Alloh terhadapku?”.
4. Menegakkan hukum dengan pertimbangan yg utuh.
Suatu waktu ada seorang kaya yg melaporkan budaknya telah mencuri makanan dan minta untuk qishosh potong tangan atas budaknya tsb. Pada waktu ditanya kenapa mencuri, budaknya menjawab bahwa dia tdk pernah diberi upah dan diberi makan. Maka untuk mempertahankan hidupnya terpaksa mencuri makanan, dan itupun tdk berlebihan hanya utk mempertahankan diri jangan sampai mati.
Khalifah Umar berkata kepada orang kaya tsb bahwa jika budak itu mencuri lagi dengan alasan yg sama, maka tangan orang kaya itu yang akan dipotong. Catatan Pribadi : Khusus utk kasus ini jika ada seorang miskin yg mencuri karena hanya untuk memepertahankan diri agar tdk mati kelaparan, orang kaya di sekitarnya boleh jadi kelak akan diminta pertanggung jawaban Alloh Swt. Rasanya kita harus rindu datangnya seorang pemimpin berkarakter Khalifah Umar Ibn Khottob. (Nanang Hidayat)-FR