P2Tel

Manfaat jengkol

Sebenarnya saya enggan menyoal kelangkaan jengkol. Karena saya tak suka jengkol sejak perkenalan pertama dg jengkol. Bagi saya jengkol bikin jengkel (kencing-nya). Kelangkaan jengkol membuat jengkel penggemarnya. Siapa nyana harganya Rp50,000 per-kg cukup menyentak. Doeloe Rp3000 per-kg, dan kini Rp1500 per-biji(!). Padahal hidup ini tanpa jengkol juga tidak masalah, bukan?

Kali ini jengkol bikin jengkel. Peteuy (pete) ikut-ikutan. Padahal Jengkol & Pete dari species yg berbeda, tetapi aromanya (baunya) se-corak. Bagi penggemar – aroma jengkol, bisa membangkitkan selera makan yg ampuh.

 

Tanpa jengkol selera merosot. Sesuai khaidah ekonomi, kelangkaan jengkol mendorong harga meroket. Sejauh ini belum ada tanda-tanda pasokan jengkol naik, alias harga bertengger di langit. Pedagang jengkol di pasar tradisional was-was dagangannya kesabet pengutil 2-3 biji bisa rugi. Selamat “… jengkol….” (ThW)-FR

 

Untuk lebih lengkapnya silahkan simak manfaat jengkol sebagai berikut :

Jengkol kerap menjadi makanan yang dibenci karena baunya yang tak sedap. Namun, bagi sebagian orang, terutama darah Jawa Barat, jengkol adalah makanan yang senantiasa dirindukan karena keunikan rasanya. Padahal, kalau cara memasak jengkol dengan benar, jengkol tidak akan menimbulkan efek bau mulut setelah memakannya.

Dibalik aroma yang menyengat, manfaat jengkol untuk kesehatan sangat banyak. Ini untuk jengkol yang tingkat racunnya bisa ditoleransi seperti yang kebanyakan dijual di pasar, bukan sembarang jengkol liar yang bisa membuat keracunan berat bahkan sampai menyebabkan kematian.

 

Jengkol kaya karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, Vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin. Khusus vit-C terdapat 80 mg pada 100 gram biji jengkol, sedang angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari :  75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa.
Manfaat jengkol bagi kesehatan :

  1. Protein
    Protein yang terkandung dalam makanan ini cukup tinggi yaitu 23,3g dari 100g bahan. Nilai protein nabati ini lebih tinggi dari makanan lain seperti kedelai dan kacang hijau. Protein mengganti sel-sel yang sudah usang di tubuh kita, membentuk jaringan baru, berperan dalam sistem hormon, membentuk kecerdasan.

2.        Zat besi

Zat besi dibutuhkan tubuh membentuk hemoglobin yang berfungsi mengangkut O² dan CO². Mineral ini penting dalam pernafasan sel tubuh. Jika kekurangan zat besi, maka pengangkut O² berkurang sehingga tubuh menjadi lemas, lesu, pucat, dan lemah. Jika anda tidak bernafas 10 menit, pasti akan lemas dan megap-megap. Seperti itu juga gambaran pernafasan sel kita yang kekurangan oksigen. Jengkol mengandung 4,7g zat besi per 100g bahan. Jadi, jengkol membuat hidup lebih bergairah.

3. Kalsium

Kadar kalsium dalam jengkol 140mg/100g bahan. Kalsium menjaga tulang dari pengeroposan. Makanan ini baik dikonsumsi ibu hamil dan menyusui yang butuh kalsium dalam jumlah besar

4. Fosfor

Fungsi fosfor hampir = kalsium yaitu menjaga kesehatan tulang dan gigi. Jumlah fosfor dalam jengkol sekitar 166,7mg/ 100g bahan. Cegahlah gigi berlubang-pengeroposan tulang dengan makan jengkol.

5. Vitamin

Vitaman yang bisa ditemukan dalam makanan berwarna kecoklatan ini : vit-A, B1, B2, dan C. Kandungan vit-A pada jengkol 658mg/100g bahan. Vit-A membantu menjaga kesehatan mata. Vit-B2 membantu penyerapan protein, vit-B1menjaga kepekaan syaraf. Jengkol mengandung 80mg vit-C tiap 100 gramnya.

 

Vit-C adalah antioksidan yang melawan radikal bebas dalam tubuh dan penangkal virus-bakteri. Selain itu vit-C berperan dalam penyerapan zat besi. Jadi mengonsumsi jengkol bisa mengoptimalkan kadar hemoglodin darah karena mengandung zat besi sekaligus vitamin C.

 

Jengkol memang makanan kontradiktif yang bernilai gizi tinggi dan mengganggu karena baunya. Bau tak sedap pada jengkol ini berasal dari sulfur yang terkandung dalam asam amino. Saat dikunyah, jengkol menjadi komponen kecil yang menyebarkan bau tak sedap. (http://www.banyakmanfaat.com/2012/10/5-manfaat-jengkol-bagi-kesehatan.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version