P2Tel

Berpikir itu harus realistis

Kisah pribadiku sebagai pensiunan ini sengaja kubuka pembaca, moga-moga aku dapat respon utk ambil keputusan. Menyesak rasanya di dada, dan kemana mau diungkapkan. Maklum sejak terpuruk, kebanyakan temanku yg masih ada dimilis itu saja, walaupun sebagian ada juga yg sdh menjauh. Aku suka merambah dunia maya sejak aku dinas di ARIA WEST.

 

Ada satu komunitas FB berbayar yg kuikuti, walau aku tdk bayar. Aku di Invite. Bayarnya pakai Credit Card, udah lama banget nggak punya City Bank card. Karena FREE..yaa mau ikut, hanya aku yakin members nya terseleksi…beberapa yg kukenal memang..kebanyakan bonafide dan ada Kenalan sama Janda (Jombang Belanda).

Ex suaminya juga Indonesia, namun mereka Agamanya Fanatik. Keluarganya punya Masjid di Belanda yang pernah dikunjungi GD mantan Presiden. Saudaranya 6 yg jd Warga negara Belanda. Tiga putrinya pun ikut pesantren XXX utk bahasa asing minimal 2 . KOREA dan Mandarin.

 

Yang terkecil kini lagi trainee di jadi Presenter TV lokal JKT. Yaa wajarlah latar belakang orang tua yg berpikiran maju, maklum Indo Belanda. Semula aku senangnya aja punya kenalan orang londo yg ada kaitan sama GD, dan cakep lagi.

 

Ternyata dia datang ke Bandung, kutunggu di pintu Toll M.Toha. Setir kuambil alih sesuai kesepakatan, dan aku terus terang, tak punya mobil udah lama banget. Dan wajar nyetir mungkin kaku, tidak seperti DIA yang bisa tembus 2,5 jam dari CIPUTRA land ke  Bandung.

 

Minggu berikutnya aku balas kunjungannya ke Tangerang. Ternyata aku langsung dikenalkan ke-3 putrinya, masya Allah, sopan-sopan, cium tangan. Singgah makan di Rumah makan Kayu…Aku tahu masakannya Cina Bangka ..seafoodnya ..nikmat.

 

Setelah makan, mengantar puterinya ke KAWARACI…OOO rumahnya sudah terpisah. Dan kami lanjut ke rumahnya yang lagi di Rehab, sebab dia akan mantu.Usianya baru 42 tahun. Rupanya dulu kawin remaja. Dia senang invest ke Property, ada 1 rumah dan ruko lagi, juga ada tanah yang bermasalah di Kelapa dua. Aku diminta pertimbangan soal ..rumah yg direhab.

 

” Bagaimana tentang kamar kita..ini bang, juga kamar mandi kita…”

Wah, kaget aku. KOK pakai kata kita. Padahal aku sepeserpun tak ikut nyumbang. Apalagi aku kurang faham urusan rumah, sebab rumahku yg terbaik, yaa rumah dinas KSBB XXX

 

Tentu tidakk berani memberi saran, sebab namanya orang Belanda Soal arsitektur sentuhannya Art-nya bagus. Selera Belanda..jadi KIBLAT arsitektur. KUSEN pintu aja di profil..nggak polos. Bagiku polos aja udah bagus. Bikin aku tambah kagum dan GROGI aja.

 

Dia cari duitnya ke Eropa 3 bulan dan Amerika, pulang 6 bulan nyantai di Indonesia. Dalam hatiku : Ini bukan levelku. Aku pulang pun dikasi ongkos. Kutawarkan ikut acara Isra’ Mi’raj dirumah sobatku yang orang JATIM kebanyakan dan ada juga Jatengnya. karena dia tidak mau , akupun pulang.

 

Aku  kok kayak dapat Chadijah. Aku mau ziarah ke kubur isteriku yg pertama.

Kalau ini berlanjut, bagaimana dengan isteriku kedua, yang kukawini saat usianya 17 tahun, dan sampai kini setia, walaupun sengsara. Dia tidak terdaftar di P2tel, memang salahku dulu tidak mendaftarkannya di Telkom.

 

Aku kini bingung, apakah aku harus menyakiti dia yg telah berkorban masa remajanya. Namun kalau keduanya bisa kurukunkan alangkah baiknya. Aku tertolong dari kesulitan, walau malu juga dibantu perempuan. Walaupun dia juga belum tentu sebab masih belum IJAB KABUL. Allohumma wafiq ..Illaa aqwamaa bitthariq. Mohon maaf utamanya bagi perempuan semuanya ini taqdir (PN)-FR

 

Catatan : Marilah kita berpikir realistis sebelum mengambil keputusan, berhitung ulang dan menimbangn antara kenyamanan sesaat dan resiko yang berkepanjangan. (FR)

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version