P2Tel

Menerima apa adanya

Seorang kakek pensiunan minta tolong pada cucunya mengantarkannya ke salah satu bank untuk mengambil manfaat pensiun (mp). Sambil menunggu antrian, mereka duduk di ruang tunggu terjadi dialog antara kakek dan cucu :

Cucu :  Memangnya pensiun kakek besar, berapa sih kek?
Kakek:  Ah cukuplah.
Cucu : Cukup berapa, kok kakek gak mau bilang?
Kakek: Sst nanti dengar orang, mana tahu yang duduk sebelah kita pensiunannya gede
Cucu : Kenapa harus malu.
Kakek: Pokoknya cukup walaupun lebih kecil dari UMR.

Cucuku, yang penting terima seberapa adanya. Itulah rezeki kita, halal dan berkah. Dulu kakek kerja naik gunung turun gunung (tempat terpencil), naik tiang turun tiang; terakhir naik tower turun tower. Syukur kakek bisa menyekolahkan ayahmu sampai sarjana, berkat rezeki yang diberi Allah melalui PTT atau TELKOM sekarang. Alhamdulillah. Si cucu terdiam entah mengerti entah tidak…. (pbr20062013; Norman Majoindo)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version