Seperti halnya ulasan keajaiban enzyme, maka Paradigma sehat yang gencar di kumandangkan Yakes juga dilakukan hal sama. Redaktur www.p2tel.or.id ikutan menyajikannya dan terus mengulang dengan versi yang berbeda, hingga anda bisa memahami, sekaligus mengajak anda mencoba merealisasikannya.
Pengertian Sehat
- Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik.
- Cara pandang ini menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor.
- Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
- Dengan diterapkannya paradigma ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
- Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
ü Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
ü Konsep sehat mengalami perubahan, dalam arti sehat dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomis.
ü Adanya transisi kejadian pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degeneratif
ü Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus
- Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program for survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan “Health Program for human development”.
Pengertian Sehat
Adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Implementasi Paradigma Sehat dengan Metode “Pemberdayaan Pasien”
- Hitung Kebutuhan Kalori Sehari dengan 4 langkah berikut :
Langkah 1 : Hitung Berat Badan Ideal (BBI) berdasarkan Rumus Broca :
- Untuk Pria dengan Tinggi Badan (TB) > 160 cm dan Wanita > 150 cm, BBI dihitung dengan Rumus:
BBI = [(Tinggi Badan dalam cm – 100) x 1kg] x 90 %
- Untuk Pria dengan Tinggi Badan (TB) < 160 cm dan Wanita < 150 cm, BBI dihitung dengan Rumus:
BBI = [(Tinggi Badan dalam cm – 100) x 1kg]
Langkah 2 : Hitung kebutuhan kalori basal dengan menggunakan BBI
Pria = BBI x 30 kal
Wanita = BBI x 25 kal
Langkah 3 : Tambahkan Faktor Aktivitas dan stress pada kebutuhan Kalori Basal
- Tambahkan 10 – 20 % pada Aktivitas Ringan
- Tambahkan 20 – 30 % pada Aktivitas Sedang
- Tambahkan 40 – 50 % pada Aktivitas Berat
RINGAN (Tambahkan 10 – 20 %) | SEDANG (Tambahkan 20 – 30 %) | BERAT (Tambahkan 40 – 50 %) |
Menyetir Mobil (10%) | Kerja Rumah Tangga (20%) | Aerobik (40%) |
Mengajar (20%) | Bersepeda (30%) | Bersepeda mendaki (40%) |
Berjalan (20%) | Bowling (20%) | Panjat Tebing (50%) |
Kerja Kantoran (10%) | Berjalan Cepat (30% | Dansa (40%) |
Memancing (20%) | Berkebun (30%) | Jogging (40%) |
Membaca (10%) | Atlit (50%) |
Langkah 4 :
- Kurangi Perhitungan Kalori Basal pada Kelebihan Berat Badan (BB) dan disesuaikan dengan Usia
KONDISI | KOREKSI |
40 – 59 Tahun | – 5 % ( minus ) |
60 – 69 Tahun | -10 % ( minus ) |
> 70 Tahun | -20 % ( minus ) |
BB Lebih | -20 sampai – 30 % (minus, tergantung derajat obesitas individu) |
BB Kurang | + 20 sampai + 30 % (plus, tergantung derajat kekurusan individu) |
Stress dan Infeksi | + 10 sampai 40 % (plus, tergantung berat ringannya penyakit) |
(Bahan dari Allen-Yakes Telkom)-FatchurR