Produktif sering dikaitkan dengan kapasitas yang dihasilkan dari suatu usaha (perusahaan), dari segi hasil produksi jumlah barang, dan banyaknya jasa yang dihasilkan dibanding dengan sumber daya. Dalam hal produktivitas secara pribadi, produktif dimana artinya yaitu kemampuan menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi diri sendiri, dan orang lain terhadap potensi diri yang dikeluarkan.
Yang mendorong seorang Muslim menjadi pribadi Produktif, yaitu Islam mewajibkan setiap Mukallaf untuk berpikir. Imam Syafi’i berkata : “Ketahuilah kewajiban pertama bagi seorang mukallaf adalah berfikir dan mencari dalil untuk ma’rifat kepada Allah Ta’ala.
Arti berfikir, melakukan penalaran dan perenungan kalbu dalam kondisi orang yang berfikir itu dituntut untuk ma’rifat kepadaNya. Dengan cara ini, ia bisa sampai pada ma’rifat terhadap hal-hal yang ghaib dari pengamatannya dengan indra dan merupakan suatu keharusan. Hal ini seperti merupakan suatu kewajiban dibidang ushuluddin.” (Fiqhul Akbar, Imam Syafi’i hal. 16)
Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan : “Berlomba-lombalah kalian dalam mengerjakan kebaikan”. (QS Al Baqarah : 148)
Ayat ini otomotis menimbulkan bertambahnya nilai keimanan seorang muslim yang selayaknya mendorong setiap muslim jadi pribadi yang lebih produktif dengan menggali dan memiliki ilmu. Allah SWT menjamin untuk Muslim terbaik. Allah memuliakan orang yang menuntut ilmu dan mengamalkan pada derajat yang lebih tinggi daripada orang yang tidak ber-ilmu.
“Hai orang beriman jika dikatakan kepadamu: “Berlapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah memberi kelapangan untukmu. dan jika dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( Q. S. Mujadalah : 11 ).
Islam menekankan aspek amal dan etos kerja positif. Produktif berarti memberikan pengaruh besar bagi kemajuan dan perkembangan. Berpikir dan melakukan berbagai tindakan Produktif adalah satu-satunya sarana menundukkan kekuatan alam dan memanfaatkannya sebaik mungkin demi kesejahteraan umat.
Sahabat Pengusaha, marilah menjadikan pengetahuan (ilmu) dan bisnis kita sebagai produktivitas ladang amal ibadah, sedemikian menghasilkan manfaat dan bukan merugikan masyarakat. (Oleh : Risky Irawan; http://pengusaharindusyariah.com/bisnis-qberkatq/275-muslim-terbaik-muslim-produktif.html)-FatchurR